"Cintailah produk Indonesia dengan memilikinya." Demikian closing statement dari Bapak Haris Munandar, Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian dalam acara Kompasiana yang saya ikuti hari ini di Crematology Coffee Roasters, jalan Kebayoran Baru. Â Tema yang diusung ialah Budayakan Cinta Produk dalam negeri, Berdayakan Pelaku Industri Dalam Negeri.
Bicara tentang produk lokal bagi sebagian orang seringkali ada rasa pesimis. Pesimis akan kualitas atau pesimis akan harga produk lokal. Mengapa? Menurut Bapak Akhayari Hananto, Founder & Editor in Chief Good News melalui survei yang dilakukan di Yogyajakarta dan Solo, dari keseluruhan surveyor sebanyak 86% pesimis Indonesia menjadi negara maju dan sejajar dengan pasar internasional. Hal ini disebakan karena mereka kurang mendapatkan informasi positif, inspiratif, dan akurat tentang Indonesia. Hal ini juga berpengaruh terhadap kecintaan dan kebanggaan terhadap konsumsi produk lokal.
Kabar baiknya, mulai saat ini ternyata dua hal ini tidak boleh menyurutkan semangat kita dalam menggunakan produk lokal. Sudah banyak produk lokal mengglobal dan diminati bangsa asing, yang menunjukkan kualitas beberapa produk lokal tak perlu diragukan lagi. Menggunakan produk lokal merupakan kontribusi kita dalam memberdayakan pelaku industri dalam negeri. Beberapa industri handal sudah bisa menguasai pasar, bidang industri, makanan & minuman, kosmetik & farmasi, dan industri digitalisasi.
"Salah jika mengatakan produk Indonesia gak bisa bersaing. Pasar gadget Indonesia sangat besar." Bapak Akhayari Hananto sanggah , Founder & Editor in Chief Good News.
Produk lokal tidak kalah saingan dengan produk luar negeri. Lihat saja bangsa masuk dalam urutan ke tiga mobile internet connection, bidang industri digital. Pada tahun 2017, Indonesia masuk dalam UNICORNS di Asia kuasai e-commerce, begitu disampaikan Bapak Akhayari Hananto.
Tidak hanya itu, dengan menggunakan produk lokal, banyak manfaat yang bisa kita raih. Beberapa manfaat tersebut ialah peningkatan perekonomian Indonesia. Dengan menggunakan produk lokal modal dan bahan baku  akan tetap berputar dalam negeri, pengangguran berkurang, industri bangkit dan ekonomi mandiri. Saat ini saja sejumlah 4,59 juta unit IKM (industri kecil dan menengah) telah menyelamatkan kita dari krisis ekonomi global.
Potensi peningkatan bidang pendidikan juga sangat besar seiring peningkatan penggunaan produk lokal karena sampai sekarang peran R&D (research & development) masih sangat kurang yaitu 0,09% dan partisipasi penerapan tenaga kerja aktif pun masih sangat rendah dibandingkan dengan negera asing yang hanya 0,33%.Â
Melihat potensi tersebut, kita sebagai masyarakat memiliki peran besar. Oleh karena itu, beli, pakai, dan gaungkan produk lokal harus lebih kita tingkatkan lagi. Dengan demikian, kita bersiap menghadapi tantangan perekonomian Indonesia dan produk lokal pun akan semakin mengglobal.
Crematology Coffee Roaster, 12 Desember 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H