Temans, kamu mungkin tidak pernah kena arus listrik atauhanya tersentrum ringan tapi percayalah listrik itu sangat mematikan. Karenanya jangan pernah sepele terhadap arus listrik.
Ketika saya sering dicekcoki betapa bahayanya arus listrik, justru timbul pertanyaan dalam pikiran, "Gimana ya rasanya kena sentrum itu?" Alhasil, saya pernah tersentrum ringan oleh raket nyamuk listrik, CPU/layar komputer, dan sekali dikejutkan oleh percikan api saat menyetrika. Walaupun sebatas kejut listrik ringan, ampun deh, pokoknya bukan rasa coklat atau rasa indah saat jalan-jalan.
Pengalaman paling mengerikan saya alami dengan menyaksikan langsung  seorang teman satu kontrakan tersengat listrik oleh kabel mesin air. Teriakannya begitu keras mampu mengumpulkan warga satu lorong.
Pada saat kejadian itu berlangsung, semuanya berubah menjadi "slow motion" kecuali dirinya dengan listrik dan teriakan menakutkan itu. Saya bisa melihat dirinya seakan disedot oleh kekuatan tak terlihat. Walaupun dia berusaha melepaskan tangannya dari kabel kecil itu tetap tidak bisa.
Paling menyebalkan, saat itu saya tidak bisa berbuat apa-apa karena sejak kecil saya diajari tidak bisa menyentuh orang yang tersengat listrik. Hal yang harus saya lakukan ialah mengembalikan kWh meter ke arah nol. Namun, terlanjur panik saya lupa melakukan langkah kedua. Saya hanya berdiri, dengan suara tersendat memanggil warga yang datang mencari sumber suara.Â
Beruntungnya saat itu Bolang (baca: nenek), pemilik kontrakan kami langsung mematikan kWh meter. Sampai kWh meter dimatikan barulah kemudian teman saya lepas. Dia berusaha berdiri dengan kelelahan, ketakutan, dan sekujur tubuhnya memerah.
Berhadapan dengan Listrik Nyawa Taruhannya
Tema acara yang diadakan Kompasiana bersama Schneider Electric Indonesia cukup menarik perhatian. Membawa saya ke acara Kompasiana Sabtu lalu. Gak tanggung-tanggung, temanya to the point, "73% kebakaran disebabkan oleh listrik." Hei, kamu coba menakut-nakuti saya? Persentasenya bahkan bisa diatas 73 jika listrik tidak ditangani dengan baik.
Pun kafe tempat dimana Kompasianer nongkrong bahas dunia kelistrikan sejalan dengan topik yang dibawakan. Sebuah kafe bernuansa industrial terletak di Jalan Kebayoran Baru. Pemilihan tempatnya pas sekali. Hmn... hidangan menu juga oke. Tepatnya di Crematology Coffee Roasters.
Ruangan sudah tertata rapi menghadap panggung yang tidak terlalu mencolok itu. Pada hari biasa satu set meja dan kursi ditempatkan disana digunakan menjadi tempat pengunjung. Ada pula pajangan berbagai jenis macam sakelar: sakelas classic, lebar minimalis, dan horizontal.