Mohon tunggu...
Erni Pakpahan
Erni Pakpahan Mohon Tunggu... Administrasi - Wanita dan Karyawan Swasta

Terima kasih sudah berkunjung!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bersua Budaya Indonesia Bagian Timur di Bandung

9 September 2016   13:13 Diperbarui: 9 September 2016   13:16 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah mencicipi jagung bose, rasanya empuk dan ternyata tidak sepenuhnya terbuat dari jagung saja. Jagung bose diolah dengan mencampur jagung kering yang telah ditumbuk dan kacang tanah.

“Mengapa jagungnya tidak kuning?” tanyaku penasaran, “Jagung di kampung saya di Tapanuli berwarna kuning.” Kami berbincang saat acara cicip menyicip ragam makanan.

“Jagung di NTT ada dua macam. Satu berwarna kuning dan satu berwarna putih. Ini dipakai jagung berwarna putih kering lalu ditumbuk kemudian dimasak bercampur kacang.” jelas pemuda dengan pakaian adat NTT itu.

Sekarang aku mengerti. Lalu kami sermpat berbincang tentang daerahnya. Daerah dengan wisata sangat bagus, bunaken dan komodo yang terkenal seantero Indonesia bahkan dunia.

“Ya, datang saja ke NTT.” Dia tertawa dengan logat khasnya.

“Ya, mudah-mudahan...” kubalas dengan logat khas mendayu menirukan suaranya. Dan saya gagal menirunya.  

Setelah acara makan kemudian dilanjutkan dengan malam kebudayaan. Acara selanjutnya singkat dan padat namun berkesan gambaran tentang kondisi Indonesia saat ini. Dari apa yang saya acara malam kebudayaan ini mengingatkan kembali bahwa negara Indonesia adalah negara yang terbentuk atas beragam suku, budaya, dan bahasa. Negara yang menjadi satu bukan karena seragam tapi karena perbedaan. Perbedaan yang disadari, diakui, diterima sebagai kekayakan yang saling mengisi satu sama lain sehingga menjadi kekuatan.

Ha! Aku bertemu sekaligus suku asli, makanan khas daerah dan pakaian adat mereka. 

Malam itu, rasa bangga akan negara Indonesia dikuatkan lagi. Indonesia, negara dimana saya dilahirkan ini istimewa, kuat, kaya, dan makmur. Tak hanya cukup menikmati tapi ikut serta terlibat dalam pembangunan melalui bidang masing-masing.

Acara malam kebudayaan itu kemudian ditutup dengan menyanyikan lagu-lagu daerah dari beberapa daerah di Indonesia seperti Sinanggar Tullo, Halo-halo Bandung, Mana Lolo Banda Rote, Ampar-ampar Pisang, ..., Gelang Sepatu Gelang.

Indonesia, Selamat hari Kemerdekaan!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun