Dalam masa pandemi COVID-19 ini, tampaknya ada begitu banyak hal-hal yang dulunya sering mendampingi kita tiba-tiba sudah tidak ada lagi.
Pada 29 Juni 2020 lalu, muncul berita bahwa komik Donal Bebek yang selalu menjadi komik hiburan bagi semua orang di Indonesia selama puluhan tahun mengumumkan mereka akan terbit untuk terakhir kalinya.
Sejak pertama kali diterbitkan pada 5 Juni 1976, sudah tidak terkira betapa banyak kenangan indah para pembaca dengan komik tentang kehidupan si bebek yang pemarah tapi penyayang ini dengan teman-temannya.
Berita ini membuat penulis kadang berpikir bahwa kita suka sekali bersikap taking things for granted terhadap semua hal yang ada di sekitar kita tanpa kita sadari.
Jika Anda suka mengikuti berita, pasti berita tentang tutupnya waralaba pasar swalayan Giant mengisi berita tentang dunia bisnis Indonesia. Meskipun bisnis retail di Indonesia mengalami kemunduran dalam beberapa tahun terakhir, masa pandemi ini tampaknya menjadi the final nail in the coffin bagi keberlangsungan beberapa bisnis ini di Indonesia.
Padahal orang-orang masih perlu membeli beberapa jenis produk yang selalu dijual di pasar swalayan, tapi kenapa Giant harus menjadi contoh bisnis retail yang akhirnya menutup semua gerainya?
Pergantian Zaman yang Cepat
Some things can change at a pace unprecedented by anyone. They can change slowly or at just a whim without anyone noticing. However, the effects can be really heartfelt for anyone whose lives are close to these things.
Sedikit membahas tentang berhentinya Donal Bebek di bagian atas, banyak yang mengaitkan bahwa alasannya komik itu tidak lagi diterbitkan adalah karena adanya berkurangnya popularitas media cetak di tengah masyarakat.