Mungkin, sudah banyak yang mengetahui parabel Orang Kaya dan Lazarus. Singkatnya, baik Lazarus dan Orang Kaya itu meninggal. Lazarus, Si Miskin, masuk surga. Dia tertidur di pangkuan Bapa Abraham. Orang Kaya, masuk dalam neraka Hades.
Demi melihat Lazarus itu terlihat tenang dan nyaman, Orang Kaya itu berseru kepada Bapa Abraham. Meminta agar Lazarus dibangunkan dan mencelupkan tangannya ke dalam air untuk kemudian diusapkan ke bibir Si Orang Kaya karena Orang Kaya itu merasa sangat kehausan.
Bapa Abraham menjelaskan bahwa antara surga dan neraka ada jurang (atau jarak) yang tidak dapat diseberangi baik dari orang-orang di surga, maupun dari orang-orang di neraka. Di dalam parabel yang disampaikan oleh Kristus Yesus itu ada yang tersirat karena Lazarus tidak bisa melihat Si Orang Kaya (karena Si Orang Kaya hanya bisa berdialog dengan Bapa Abraham) sedangkan Si Orang Kaya bisa melihat Lazarus yang ada di pangkuan Bapa Abraham.
Pernah seorang Saduki bertanya tentang kehidupan berkawin-mawin di dunia dan nantinya di surga kepada Kristus Yesus. Contoh soal yang diberikan adalah seorang wanita yang mengalami turun ranjang hingga 7 kali pada 7 orang lelaki bersaudara. Pertanyaannya adalah "Siapakah yang menjadi suami sah-nya di surga nanti?"
Dalam Lukas 20: 34-36 dijelaskan bahwa Kehidupan setelah Kebangkitan, tidak sama seperti di dunia. Orang-orang yang telah dibangkitkan telah menjadi sama seperti malaikat. Tidak kawin dan tidak mengawinkan.
Seperti malaikat, berarti yang terjadi hanyalah memuji dan menyembah Allah. Tidak sama seperti di dunia yang merasa lapar, haus, dan bergairah seksual. Tidak ada lagi suami - istri, karena yang masuk surga telah menjadi Anak Allah, menjadi mempelai Allah, menjadi istri Allah. Artinya mengutamakan Allah di atas segala hal yang dipikirkan di dunia ini, dan sudah terlepas dari pengertian-pengertian yang pernah didapatkan di dunia ini.
Dari sini, sangat jelas ada perbedaan konsep Kehidupan Akhirat dari Yahudi tradisional (lihat pertanyaan orang Saduki) ke versi baru menurut Kristus Yesus. Karena kedua hal di atas bersumber pada perkataan Kristus Yesus.
Dan jika dilihat dari soal kawin-mawin serta makan-minum, konsep ini juga jelas sekali berbeda dengan konsep Jannah dalam Islam.
Sedangkan dari peristiwa Lazarus dan Orang Kaya itu, konsep pencucian dosa di neraka juga tidak dikenal. Karena konsep yang diungkap adalah pemisahan abadi antara yang masuk ke neraka dan yang masuk ke surga.
Salam.
Dedy