Pengertian Dosa Asal sebagai Perjanjian ALLAH - Manusia
Dosa asal, yaitu dosa yang di'kenakan' kepada setiap manusia sebagai anak-keturunan Adam dan Hawa tidak bisa serta merta didefinisikan sebagai hasil pandangan negatif TUHAN ALLAH terhadap perbuatan yang telah dilakukan oleh Adam dan Hawa ketika melanggar perintah TUHAN ALLAH dengan memakan buah pengetahuan yang dilarang untuk dimakan oleh mereka.
Mereka sudah mendapat hukumannya sesuai dengan apa yang disyaratkan TUHAN ALLAH yaitu mati. Tetapi yang disebut mati itu bukan mati seperti orang meninggal, tetapi mati dari hidup kekal yang dijanjikan oleh TUHAN ALLAH terhadap ciptaannya itu. Lalu, apakah hidup kekal itu? Kristus Yesus mendefinisikan hidup yang kekal sebagai " mengenal satu-satunya ALLAH yang benar (dan mengenal diriNya (Kristus Yesus) sebagai yang diutus dari ALLAH."
Itulah sebabnya, sampai sekarang orang berdebat panjang dan saling mempercayai ALLAH yang dia sembah yang paling benar, yang paling hebat, dll. Dengan demikian, kita - yang mengaku keturunan Adam dan Hawa - masih selalu direcoki permasalahan seperti itu, bukan? Buktinya, di Kompasiana pun masih selalu terjadi debat antar agama yang tak kunjung selesai.
Tetapi, "dosa asal" bukanlah perpanjangan dosa yang telah Adam dan Hawa perbuat. Sebab Alkitab mencatat : Jikalau seseorang berbuat dosa dengan melakukan salah satu hal yang dilarang TUHAN tanpa mengetahuinya, maka ia bersalah dan harus menanggung kesalahannya sendiri.(Imamat 5 :17). Tetapi Alkitab - dalam Kitab Kejadian 3 - menjelaskan dosa asal atau yang biasa disebut dosa warisan itu sebagai ikatan perjanjian antara TUHAN ALLAH dan keturunan Adam dan Hawa dalam bentuk Kutukan! Lho kok?
Demikianlah diceritakan dalam Kitab Kejadian itu :
Firman-Nya kepada perempuan itu: "Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu; namun engkau akan berahi kepada suamimu dan ia akan berkuasa atasmu." Lalu firman-Nya kepada manusia itu: "Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari rezekimu dari tanah seumur hidupmu: semak duri dan rumput duri yang akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu."
Dengan pengertian dosa asal sebagai suatu perjanjian (kutuk) ALLAH dengan Manusia itu maka dapat kita lihat bahwa :
- Perempuan adalah pihak yang mengandung, melahirkan, tetapi meskipun begitu mereka juga tetap punya hasrat seksual dengan laki-laki.
- Setiap manusia untuk bisa hidup di dunia ini harus bekerja - menafkahi dirinya (padahal dulu dikondisikan sebagai penguasa atas segala yang berlaku di Taman Eden, ibaratnya mau makan tinggal petik, tinggal potong, semua telah tersedia tanpa perlu tanam & pelihara).
- Hilang keabadian fisik - karena terpisah dari TUHAN ALLAH ( tentang hal ini bisa dilihat pada waktu Musa bersama TUHAN di atas gunung selama 40 tahun tetapi tidak menua) dan pada akhirnya mati.
Inilah dosa asal yang hikmatnya diambil dari peristiwa perjanjian (Kutub) antara TUHAN ALLAH dan Manusia. Lantas, bagaimana Kristus Yesus dianggap Juru Damai / Juru Selamat dari Dosa Asal tersebut? Toh nyatanya semua orang - walaupun percaya kepadaNya - tetap mengalami lahir, menikah, mengandung, melahirkan, bekerja, dan mati. Semua yang sama seperti yang telah dibuat perjanjiannya oleh TUHAN ALLAH kepada Manusia sejak peristiwa tersebut.
Perdamaian Itu Dari ALLAH Datangnya