Seperti itulah keyakinan saya Si Sakit tentang Kristus Yesus, Tabib Ajaib itu. Melalui Kristus Yesus, saya bisa paham apa sakit saya ini, dan setiap hari saya diperiksa, diberi vitamin, dan dipulihkan.
Jika lantas ada yang bertanya: "Kalau begitu, Anda tidak perlu Allah?" Jangan salah paham! Allah itu punya sifat Mahasuci. Artinya Allah itu tidak mungkin tergapai oleh apapun segala daya upaya kita. Dan Keselamatan kita justru bukan datang dari daya upaya kita, melainkan merupakan Kasih dari Allah semata. Dan Kasih Allah itu sudah terejawantah dalam/dengan hadirnya Kristus Yesus, sehingga ber-Yesus sudah pasti ber-Allah.
Ah, masak keselamatan kita itu merupakan kasih dari Allah? Sebuah analogi paling meyakinkan datang dari Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyebutkan, "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." Para founding fathers kita tahu benar bahwa apa yang terjadi itu tidak pernah lepas dari : 1. Rahmat Allah, 2. keinginan yang gigih (daya upaya) manusia. Jika dan hanya jika keduanya ada / terjadi maka yang diinginkan pun akan terjadi.
Kembali kepada soal sakit, punya keinginan dan tenaga untuk berdaya upaya saja ternyata masih belum cukup. Masih belum sehat. Masih perlu adanya Rahmat Allah dalam hidup kita.
Salam dari Si Sakit.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H