Mohon tunggu...
dedy riyadi
dedy riyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya hanya ingin jadi terang dunia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kisah Mahabarata - Putri-Putri Kashi

24 Maret 2011   07:55 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:29 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar Penerjemahan: Kisah ini terjadi sebelum kisah terdahulu yaitu kunjungan Vyasa atas istri-istri adiknya Vichitravirya. Kisah ini adalah kisah yang terjadi saat Vichitravirya diminta oleh ibundanya Satyavati untuk mengambil permaisuri, dan juga kisah di mana Bisma mendapatkan kutukannya. Kisahnya begini : Sekarang, Pangeran Vichitravirya tumbuh dewasa dan ibunya Satyavati khawatir tentang pernikahannya. Raja Kashi memiliki tiga anak perempuan yang sangat cantik, Amba, Ambika dan Ambalika. Raja Kashi mengadakan 'Swayamvar', (suatu praktek di mana pengantin bisa memilih suaminya), dari antara mereka yang berpartisipasi dalam upacara tersebut. Bisma pergi ke "Swayamvar" dan mengambil putri dengan adu kekuatan berkeretanya dan menantang sekumpulan pangeran dan raja untuk menghentikannya. Mereka mencoba namun dikalahkan oleh Bisma. Bisma pergi ke Hastinapura dengan tiga putri di dalam keretanya. Di istana, ia menyerahkan putri pada ibunya Satyavati, lalu Satyavati memeluk mereka dan menawarkan mereka dalam sebuah perkawinan untuk anaknya Vichitravirya. Amba, anak tertua dari sang putri memprotes bahwa dia tidak bisa menikah Vichitravirya. Karena sebelum Bisma tiba di "Swayamvar" Dia telah menerima pinangan dari raja Salva, dan dia telah menginginkan raja Salva menjadi suaminya serta mereka pun hendak menikah. Kaget dengan kenyataan itu, Bisma mengirim Amba ke raja Salva sebagai calon mempelainya. Tetapi raja Salva menolak untuk menerima Amba sebagai istrinya. Salva mengatakan bahwa sesuai dengan Shastra, Amba harus menikah dengan orang yang telah memenangkan dirinya dalam sayembara itu. Karena ditolak, Amba kembali ke Hastinapura dan menyalahkan Bisma tentang hal yang menyangkut keadaan dirinya. Bisma mengatakan bahwa pada saat Swayamvar Amba tidak menceritakan hal ini kepadanya. Jadi Bisma tidak menyadari bahwa Amba telah berketetapan hati untuk menikah Salva, akibatnya ia membawa Amba ke Hastinapura. Dia telah menjadi korban nasib yang mengenaskan. Karena tidak puas dengan jawaban Bisma, Amba meminta Bisma untuk menikahinya karena dialah yang telah memenangkan dirinya dalam sayembara. Bisma bercerita tentang sumpah selibat yang diambilnya sebelum ayah menikah dengan Satyavati. Bisma menyatakan tidak mungkin baginya untuk menikahi Amba. Begitu tahu bahwa Bisma tidak bergeming hatinya untuk menikahinya, Amba pergi ke hutan dengan hati sangat terluka dan merasa terhina. Di hutan Amba bertemu beberapa Resi yang sakti, semua mendengar tentang keadaan dirinya. Bahkan Resi Parasurama sendiri memohon kepada  Bisma untuk menikah Amba. Bisma menolak dan terjadilah perkelahian antara guru dan murid. Karena tidak ada penyelesaian masalahnya, dan juga ditolak di sana-sini, Amba memilih untuk bertapa dan melalui cobaan demi cobaan yang berat. Shiva menjadi berkenan atas pertapaan Amba dan mengijinkannya untuk meminta apa pun yang ia inginkan. Amba pun meminta kematian Bisma. Shiva mengatakan bahwa dalam kelahiran berikutnya ia akan dilahirkan di rumah Draupada, raja Panchala, maka ia akan membunuh Bisma. Karena begitu membara keinginannya untuk membalas dendam pada Bisma, Amba menyalakan api dan melemparkan diri di dalamnya. Pada waktunya nanti, Ia dilahirkan kembali sebagai anak perempuan untuk Draupada. Dan melalui kebaikan Yaksha ia menjadi pria bernama sebagai Shikhandi. Shikhandi tumbuh dengan keinginan untuk membalas dendam membara di dalam hatinya. Bersambung - Kematian Vichitravirya Catatan : Kisah ini bukan tulisan saya, tetapi terjemahan saya atas Mahabarata versi India yang saya temukan naskahnya di internet. Penamaan dalam kisah ini sedapat mungkin saya pertahankan sesuai aslinya, sehingga jika ada perbedaan dengan kisah Mahabarata versi Jawa ataupun Bali atau Sunda mohon dimaklumi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun