Mohon tunggu...
dedy riyadi
dedy riyadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya hanya ingin jadi terang dunia

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyambut Kedatangan Tuhan-tulisan Menjelang Natal 2010

10 Desember 2010   05:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:51 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum kedatangan Kristus Yesus ke dunia ini, peristiwa yang lain yang juga tidak kalah menarik adalah janji Tuhan kepada Zakharia dan Elisabeth, seorang pasangan suami istri yang sudah tua, untuk beroleh keturunan. Zakaria adalah seorang imam yang saleh demikian pula isterinya adalah seorang yang rajin berdoa. Mereka berdua sudah lanjut usia ketika Firman Tuhan disampaikan kepada Zakharia ketika sedang berada di dalam bait Allah oleh sesosok Malaikat. Tentu saja, sebagai manusia biasa, Zakharia tidak percaya pada nubuatan Malaikat tentang anak yang akan dilahirkan oleh isterinya karena mereka telah lanjut usia. Untuk itulah, Zakharia di "hukum" menjadi bisu sementara.

Tapi bukan itu yang hendak saya sampaikan. Sama seperti keadaan kita sekarang yang akan merayakan kelahiran Kristus Yesus pada natal nanti, maka peristiwa tentang Yohanes dapat direfleksikan lebih dalam sebuah pertanyaan : Seperti apakah generasi yang akan mempersiapkan jalan untuk Tuhan itu?

Firman Tuhan kepada Zakharia ditulis dalam Lukas 1 ayat 13 - 17, di mana ciri-ciri generasi yang mempersiapkan jalan bagi Tuhan adalah mereka yang :


  1. Generasi yang banyak orang bersuka cita akan kehadirannya.
  2. Generasi yang hidup kudus di hadapan Allah-Nya.
  3. Generasi yang membuat banyak orang kembali berbalik hati kepada Allah.
  4. Generasi yang memulihkan hubungan antar manusia dari tingkat keluarga, sampai bangsa.


Di samping itu, masih mengenai generasi seperti Yohanes Pembaptis, maka generasi ini pun akan senantiasa bersuka dalam menantikan Tuhan (Lukas 1:44). Dan generasi ini akan senantiasa hidup dalam roh bukan menjalani hidup seperti orang-orang dunia ini yang selalu berpikir tentang kejayaan dan kekayaan.

Yohanes Pembaptis hidup di padang gurun sampai saatnya dia memberitakan pertobatan kepada bangsa Israel. Makannya adalah belalang dan madu. Ini bukan perkara yang sepele untuk dilakukan. Belalang adalah serangga yang gesit. Perlu kecakapan khusus untuk menangkapnya. Demikian juga dalam mencari madu berarti dia harus mengenali sarang lebah termasuk resiko disengat oleh lebah. Hikmahnya, generasi yang mau mempersiapkan jalan Tuhan adalah generasi yang rela bersusahpayah dan hidup penuh resiko, sehingga ketika pada saatnya tampil nanti, generasi ini bisa penuh percaya diri meminta orang untuk bertobat. Karena kebiasaan dalam keseharian hidupnya selalu penuh pergumulan yang bukan saja jasmani tetapi juga rohani.

Injil Lukas mencatat kehadiran kembali Yohanes Pembaptis dalam peristiwa Yesus dibaptis.  Yohanes Pembaptis mengecam keras bangsa Yahudi yang mengaku ber-bapak-kan Abraham sebagai keturunan Ular beludak! (Lukas 3:7-8) Yohanes Pembaptis juga meminta orang -orang untuk saling berbagi (Lukas 3:11), melarang praktek riba (Lukas 3: 13), juga melarang praktek korupsi terlebih politik uang! (Lukas 3:14).

Dengan pernyataan-pernyataan di atas, jelas sudah bahwa generasi yang mempersiapkan jalan bagi (kedatangan) Tuhan bukanlah generasi yang suka membanggakan diri atas keturunan, praktik peribadatan / agama, juga generasi yang penuh kasih, dan tidak pernah mengejar harta kekayaan melainkan penuh keikhlasan untuk membantu mereka yang berkekurangan.

Sudahkah kita memiliki ciri-ciri generasi tersebut? Jika belum, marilah kita berbalik pada Allah dan bertobat!

Salam Natal,

Dedy

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun