Mohon tunggu...
Andry Napitupulu
Andry Napitupulu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Seseorang yang ingin terus belajar dan tetap belajar

Berasal dari Keluarga seorang Petani, sejak kelas 2 Smp sudah merantau kekota lain dan tidak tinggal bersama orangtua, sampai saat ini ia ingin memulihkan persoalan yang saat ini terjadi di dalam keluarganya, dan ia ingin meraih keberhasilan menjadi orang sukses yang kemudian dapat dicontohkan oleh orang lain dari dirinya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Damai Pupus

8 Juni 2023   20:42 Diperbarui: 28 Juli 2023   13:30 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak sosok Lelaki ketika melukai tubuh dan hati perempuan.
Luka dan hampa akan seiring berjalan, sehingga batin pun dapat tersiksa.

Adakah perempuan yang tahan akan perlakuan lelaki seperti itu?
akankah perempuan yang dulu punya hati ketika dipatahkan akan kembali lagi?

Nyatanya kali ini ada !!!

Sosok lelaki hadir dihadapan perempuan tersebut, berjuang merebut hati yang saat itu kini hampir punah dan tak ingin kembali.

Lelaki tersebut akhirnya merebut hati perempuan tersebut, mengikuti segala pergumulan dari perempuan yang hampir sudah lelah dan ikhlas untuk tak hidup.

Dalil  ! Tak ada hati dengan lelaki yang sudah menghancurkan diri.
Dalil  ! Keputusan itu ada pada diri ini.
Dalil  ! Aku ingin sendiri.

Tak lusuh, dan belum bersungguh-sungguh.
Tak Tuntas, dan belum tegas.
Tak komitmen, dan belum konsisten.

Bersakit-sakit dulu, setelah itu senang dan bahagia.
Betul, tapi kita Masih Waras dan tak mau mati konyol.

Apakah hati ini akan tertutup kembali? Ketika dia tak memiliki kedudukan dan tidak memiliki kepastian yang jelas untuk melangkah kedepan menuju yang lebih pasti.

Kemungkinan besar situasi dan kondisi yang saat ini serasa rumit dapat membuat perjuangan ini semakin surut  dan semakin sulit !!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun