Mohon tunggu...
Enjllina Vitasondang
Enjllina Vitasondang Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Selamat datang di profil kami, terimakasih telah berkunjung

Selanjutnya

Tutup

Horor

Teror di Perjalanan Malam

23 Juli 2024   12:37 Diperbarui: 23 Juli 2024   12:42 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Malam itu, Andi memutuskan untuk pulang dari rumah temennya yang berada di kota sebelah. Niat awal ia ingin menginap disana, tetapi karena ada suatu hal yang harus ia kerjakan besok paginya, ia bergegas pulang malam itu juga. Andi berangkat dari rumah temennya sekitar pukul sembilan malam. Udara malam itu sangat dingin, hingga menusuk ke tulang-tulang. Waktu tempuh perjalanan untuk sampai ke rumah Andi sekitar dua jam, ia harus melewati hutan dengan kondisi jalanan naik turun. Jalanan malam itu sangat sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang ia temui. Sampailah Andi di perbatasan antar kota, jalan yang ia tempuh mulai menurun. Disinilah ada kenjanggalan yang mulai dirasakan oleh Andi.

Seperti yang banyak diketahui orang, jika jalanan turun maka secara otomatis laju kendaraan akan lebih cepat. Namun berbeda dengan motor yang dikendarai Andi malam itu, ada kejadian aneh yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Ia merasa bahwa motornya seperti ditahan oleh sesuatu yang tak kasat mata yang menjadikan lajunya sangat lambat padahal jalanan menurun. Ia berusaha untuk menarik gas pada stir motor, namun hal itu tidak merubah laju motor menjadi cepat. Ia berusaha untuk tetap berpikir positif bahwa ini tidak ada kaitannya dengan hal-hal horor. Beberapa saat kemudian Andi dikejutkan dengan sensasi halus yang merambat perlahan di belakang tubuhnya, sesuatu ini seperti tangan yang kemudian memegang erat pundaknya. Tubuhnya semakin merinding hingga berdiri bulu kuduknya, tidak bisa dibohongi lagi bahwa ia merasakan ketakutan yang besar. Andi berusaha untuk tidak menoleh kebelakang, karena ia berpikir bahwa di belakang akan ada sesuatu yang lebih menakutkan yang bisa membuat ia terjatuh dari motor. Untuk melawan ketakutan itu, Andi kemudian menurunkan kaca spion motornya hingga menghadap ke bawah agar tidak terlihat sesuatu yang mungkin berada di belakangnya. Andi terus berjalan pelan dengan diselimuti ketakutan, akhirnya ia sudah berada di daerah yang berpenduduk.

Andi merasa lega sudah melewati jalanan di tengah hutan, dan laju motornya sudah normal kembali. Ia mengira bahwa ia sudah tidak diikuti oleh sesuatu yang tadi berada di belakangnya. Andi merasa bahwa jalanan yang ia lalui saat ini sangat mulus. Namun, tak lama kemudia ia dikejutkan oleh seorang warga yang menghentikan motornya. Warga tersebut memberi tahu bahwa Andi telah bolak-balik berkali-kali melewati jalan tersebut. Andi baru tersadar bahwa jalanan yang ia lewati ternyata tidaklah mulus melainkan jalan bebatuan dan tidak jauh dari tempat ia berhenti terlihat sebuah kuburan yang tampak angker di bawah cahaya bulan yang redup. Ia menyadari bahwa ia seperti dihipnotis sehingga jalanan bebatuan terasa seperti jalanan yang mulus. Setelah itu Andi melanjutkan perjalanan dengan penuh kehati-hatian. Ia berdo'a semoga tidak ada lagi kejadian aneh yang menimpanya. Andi sedikit merasa tenang karena tidak jauh lagi ia akan sampai di rumah. Namun ketenangan tidak berlangsung lama. Kali ini harus melewati jalanan di daerah persawahan yang sunyi, hanya ada suara jangkrik yang menambah suasana mencekam malam itu. Lagi dan lagi Andi dikejutkan dengan sesuatu yang bergerak di kejauhan. Ia melihat dengan jelas itu adalah seekor hewan besar menyerupai kera yang melompat dengan lincah ke atas pohon. Namun disisi lain ia berpikir bahwa itu bukanlah hewan, melainkan makhluk lain yang menyerupainya. Beberapa kejadian aneh ini meyakinkan dia bahwa ada sesuatu yang tidak beres malam ini.

Sembari melawan rasa takutnya Andi terus melakukan perjalanan menuju rumahnya. Tak lama kemudian Andi pun sampai di rumah dengan hati yang masih berdebar. Jam menunjukkan pukul setengah dua belas malam, ia kemudian bergegas ke kamar mandi untuk membersikan diri dan berwudhu. Sebelum tidur ia berdo'a dan mengucapkan rasa syukur karena masih diberi keselamatan dan berhasil melewati perjalanan panjang dengan kejadian-kejadian aneh yang menimpanya. Kejadian malam itu akan selalu diingat Andi sebagai pengalaman berharga, yang mengajarkan bahwa ketakutan dan keberanian itu selalu berjalan berdampingan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun