Mohon tunggu...
Nurul Jannah
Nurul Jannah Mohon Tunggu... karyawan swasta -

perempuan biasa yang ingin menjadi sosok luar biasa di mata seseorang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Septemberku Tak Ceria

12 September 2013   11:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:00 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Episode 1

seolah hendak menyentuh satu senyuman

namun terkaget dengan sebuah tawa yang menyeret lalu membanting semuanya

… hancur, semua seolah usai ..

dan aku, terlamun bersaksi dengan perihku sendiri

karna kau selalu punya hak untuk memilih .. selalu

Episode 2

apa perduli masa lalu pada air mata?

hanya saja kambuhnya rasa sakit akan terus berulang

mungkin sengaja tidak mengerti atau mengegoiskan kenangan

aku masih terlamun

karna hampir tak sadar

oleh nyata yang semakin mencekik semua cintaku ..

Episode 3

ketika tidak ingin kehilangan semakin menguasa
suara ku justru melirih
entah terbiasa pada polosnya ikhlas

atau ngeri sendiri pada sakit yang pasti semakin berulang
kau tahu sayang ..?
mendengar sedikit cerita mu kemarin ..
semua mimpi ku hampir tenggelam dan hilang
hanya saja air mata terus memaki dan mengatai ku pecundang
aku bisa apa?
dan lalu logika ku berisik ribut sayang
dia bilang ..
aku mencintai mu
hanya itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun