Selama ini, Netflix telah berusaha mencari cara untuk mengembangkan layanannya termasuk program untuk anak-anak, toko online, dan menggaet Steven Spielberg untuk menggarap lebih banyak film bergengsi ke dalam bisnisnya.
Di Amerika Serikat sendiri, Netflix masih mengungguli media streaming yang menjadi pesaingnya seperti Disney + atau HBO Max, tetapi Netflix masih kesulitan menambahkan pelanggannya di tahun terakhir.
Keputusan menambah layanan video game merupakan salah satu langkah paling berani Netflix dalam memperkuat bisnisnya di sektor hiburan media streaming. Bersama Verdu yang sarat pengalaman di bidangnya, Netflix yakin akan keputusannya.
Netflix akan membangun tim video gamenya dalam beberapa bulan mendatang, dan pihak perusahaan telah mulai mengiklankan rencana pengembangan bisnis tersebut di situs webnya.
Video game memberi Netflix cara lain untuk memikat pelanggan baru dan juga menawarkan sesuatu yang tidak disediakan oleh pesaing langsungnya saat ini, Walt Disney Co., AT&T Inc.'s WarnerMedia dan Amazon.com.
Layanan Video game akan berfungsi untuk membantu memasarkan acara yang sudah ada, selain itu juga akan menjadi alasan yang kuat jika Netflix harus menaikan tarif berbayarnya di tahun-tahun mendatang.
Memang banyak perusahaan teknologi besar menjual opsi hiburan permainan (video game) selain layanan video mereka. Tapi untuk mendapatkan layanan tersebut, dibutuhkan biaya tambahan.
Perusahaan yang berbasis di Los Gatos, California tersebut belum menetapkan strategi pengembangan layanan video gamenya. Tapi menurut pihak perusahaan, Netflix punya gaya yang khas dalam mengembangkan produknya, biasanya memulai hanya dengan beberapa produk saja dan kemudian mengembangkannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H