Mohon tunggu...
eniza audri maida sari
eniza audri maida sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menulis

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seni dalam Memendam Emosi: Inilah Dampak Buruknya!

25 Desember 2023   21:08 Diperbarui: 25 Desember 2023   21:13 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: (pexels.com)

Pernahkah kalian sedang merasa tidak baik-baik saja kemudian tidak ingin menunjukkan apa yang dirasakan oleh perasaan yang kalian alami dan justru memendam untuk tidak mengeluarkan emosi tersebut? Apakah tindakan memendam emosi itu memiliki dampak buruk? Simak penjelasannya!

Dalam kehidupan sehari-hari, tidak semuanya yang kita hadapi berjalan sesuai dengan rencana kita, dan terkadang harus ada tantangan atau hambatan yang harus kita lewati. Biasanya, masalah yang datang dapat mengundang rasa emosi negatif di dalam diri kita. Seperti halnya, disaat kita sedang merasa sedih akan suatu hal, kemudian berada dititik yang seharusnya kita bebas untuk mengeluarkan ekspresi emosi negatif tersebut. Tetapi sayangnya, kebanyakan orang lebih memilih untuk memendam daripada mengeluarkannya. Dan apabila anda memilih untuk memendam emosi saat menghadapi berbagai hal yang negatif, Inilah bahaya dari memendam emosi bagi kesehatan mental dan fisik.

 Dapat menyebabkan depresi
Salah satu bahaya memendam emosi bisa berdampak buruk pada kesehatan mental anda. Salah satunya, dapat meningkatnya risiko depresi. Dalam tahap ini, seseorang merasa bahwa tidak dapat menyelesaikan masalah, tetapi cenderung memendam segala emosi yang tidak dapat diungkapkan olehnya. Ia merasa mulai kehilangan semangat untuk hidup dan harapannya. Dilansir dari Healthline, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang suka memendam emosi ternyata lebih rentan mempengaruhi kondisi kesehatan mental seperti stress, gangguan kecemasan, hingga depresi. Depresi merupakan gangguan kesehatan mental yang dapat mempengaruhi cara pikir, perasaan, serta perilaku seseorang.

 Risiko memiliki penyakit kronis
Dalam dampak memendam emosi, tidak hanya kesehatan mental anda yang terpengaruh, melainkan juga kesehatan fisik, seperti penyakit kronis, contohnya penyakit jantung koroner. Selain itu, seseorang yang sering memendam emosi seringkali menyalurkan emosi nya dengan memakan makanan yang tidak sehat. seiring berjalannya waktu, perilaku ini dapat membuat kesehatan semakin memburuk. Hal ini dibahas oleh penelitian dalam Journal of Psychosomatic Research (2013).

 Risiko Kematian Dini
Tidak ada orang yang menyukai emosi negatif seperti kemarahan, kesedihan, kekecewaan, dan lain-lain. Namun, hal ini sering diabaikan atau dihindarkan agar sesuatu yang kita rasakan lupa dengan perasaan tersebut. Nyatanya, dapat memperburuk keadaan orang tersebut. Dalam Studi oleh Harvard School of Public Health menyatakan bahwa tekanan emosional yang dipendam dapat meningkatkan 30 persen kemungkinan untuk mengalami kematian dini. Dan dilansir oleh healthline mengatakan bahwa tekanan emosional dan risiko kematian dini memiliki hubungan yang sangat erat.

Dapat disimpulkan bahwa memendam emosi bukanlah hal yang harus Anda abaikan dalam kehidupan sehari-hari, jika dibiarkan bisa menganggu aktivitas Anda.  Hal yang mudah untuk mengatasi memendam emosi, Anda dapat menyalurkan perasaan tersebut melalui Journal daily atau mungkin bisa menceritakan masalah Anda dengan teman terdekat. Apabila tidak memiliki orang tidak dipercaya, Anda dapat berkonsultasi dengan psikolog mungkin dapat membantu Anda untuk mengelola emosi dengan baik.

Referensi

Healthline (2020). Let It Out: Dealing with Repressed Emotions.
Healthline (2020). Effects of Anxiety on the Body.
Healthline (2019). The Effects of Depression in Your Body.
Patel, J., Patel, P. (2019). Consequences of Repression of Emotion: Physical Health, Mental Health and General Well Being. International Journal of Psychotherapy Practice and Research - 1(3): pp 16-21.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun