pagi yang indah...
Jemari ini mendayu-dayu di atas keyboard, ia berlari-lari menyusuri huruf demi huruf, nampaknya dia sudah tak sabar untuk segera mengisi sekelumit sapaan untuk pertama kalinya untuk sahabat kompasiana.
Sahabat, beberapa hari terakhir ini saya dibuat tersentak oleh program Talk Show di beberapa Chanel Tv yang menampilkan beberapa prestasi yang telah diraih oleh para disable. Kali pertama pada hari sabtu saya menyimak program bincang-bincang antara Billy Boen dengan gadis tuna rungu bernama Angkie Yudistia. Angkie berusia 25 tahun, usianya tak jauh beda dengan saya namun dia sudah bisa menjadi seorang yang luar bisa dengan karya dan prestasinya. Berbagai penolakan dan cemoohan sudah menjadi santapannya sehari-hari namun semua itu tidak membuat dia putus asa dan minder malahan dia merasa tertantang untuk menjadi manusia yang mampu berbuat lebih seperti manusia normal seperti biasa. "Mungkin orang lain menganggap saya disable, namun apakah manusia normal juga berpikir jika seseorang yang diberi karunia berupa kesempurnaan tubuh dan panca indera mereka tidak mengoptimalkan karunia tersebut dan tidak mendayagunakannya untuk kebermanfaatan bukankah mereka adalah penyandang disable yang sebenarnya". Hmmm mendengar kata-kata gadis itu rasanya mak jlebbbbbhhhhhhhh (ekspresi jawa). Apakah saya termasuk disable yang nyata tersebut???. ....
Selang satu hari setelah itu, saya disuguhkan dengan program talk show yang menghadirkan seorang petenis meja yang tangan kanannya mengalami cacat sejak lahir namun dia mampu memboyong medali perunggu. Kemudian adalagi seorang gadis yang menderita down syndrome yang mampu meraih medali emas selain itu dia juga berprestasi di bidang lain baik akademik maupun non akademik. Sungguh fakta yang luar biasa yang cukup membuat pipi saya memerah dan tertunduk malu. Saya mempunyai dua bola mata yang sehat, dua telinga yang mampu mendengar dengan baik, dua tangan dan dua kaki yang mampu berfungsi secara optimal namun saya belum banyak yang bisa saya lakukan. Lalu,,,, akankah saya tetap menjadi penyandang disable terselubung tersebut ataukah mau berubah agar membuat hidup kita ini berharga....???
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H