Udara bersih dan  segar, lingkungan asri, air sungai jernih yang mengalir sepanjang tahun adalah dambaan setiap orang. Sejatinya Tuhan menciptakan bumi ini dengan sangat sempurna. Bumi ini adalah anugerah bagi manusia, bumi tercipta dari berbagai bebatuan, ketinggian yang beragam, ada dataran tinggi dan dataran rendah, ada gunung dan ada lautan. Terdapat flora dan fauna yang sangat beragam, membentuk keanekaragaman hayati yang mana kesemuanya berkesinambungan menjadi suatu ekositem.  Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkunganya.
Dalam dua dekade terakhir, Â yang kita rasakan adalah suhu bumi semakin panas, lebih banyak terjadi banjir, tanah longsor, kekeringan di sungai atau berkurangnya sumber mata air. Hal ini menujukan bahwa bumi semakin rusak, kerusakan bumi yang paling besar diakibatkan oleh perbuatan manusia yang mana mereka tidak lagi memanfaatkan sumber daya alam sesuai kebutuhan (need)Â akan tetapi sesuai dengan keinginan (want).Â
Hakekatnya manusia diciptakan sebagai kholifah di bumi yang melaksanakan tugas-tugas yang telah ditentukan. Salah satu tugas manusia di bumi adalah memelihara bumi dengan baik untuk dimanfaatkan dalam memenuhi kebutuhan manusia. Maka dari itu sudah seharusnya kita menjaga dan melestarikan lingkungan ini dan tidak melakukan ekploitasi berlebihan.
Indonesia merupakan negara besar yang mana didalamnya terdapat hutan yang luas, daratan yang beragam juga samudra dan lautan yang luas. Berbagai kekayaan alam Indonesia seperti  emas, minyak bumi, nikel, gas alam, batubara dan kekayaan laut lainya tidak ditemukan dinegara lain. Kekayaan yang melimpah tersebut membuat kita lengah untuk melestarikanya. Kondisi masyarakat Indonesia yang sangat beragam juga menjadi faktor penting dalam kaspek pelestarian lingkungan. sebagai contoh masih banyak masyarakat yang kurang mendapatkan pembelajaran terkait pelestarian alam atau lingkungan disekitarnya. Oleh karena itu kegiatan pemberdayaan merupakan langkah urgen yang harus dilaksanakan.Â
Melalui tulisan ini akan disampikan beberapa kegiatan pemberdayaan masyarakat dibidang pelestarian hutan dan lingkungan yang dilakukan oleh pemerintah melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Serayu Opak Progo sebagai perpanjangan tangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, program-program tersebut antara lain :
1. Program Bibit GratisÂ
Program bibit gratis ini merupakan program pembuatan bibit berkualitas yang terdiri dari tanaman kayu-kayuan dan buah-buahan yang dibuat setiap tahun untuk dibagikan kepada masyarakat dalam rangka mendukung kegiatan penghijauan lingkungan, meningkatkan keberhasilan rehabilitasi hutan dan lahan serta meningkatkan perekonomian masyarakat dari sektor kehutanan.
Persemaian yang dikelola oleh BPDAS Serayu Opak Progo berada di Kabupaten Gunung Kidul tepatnya di Komplek Taman Hutan Raya Bunder Desa Gading Kecamatan Playen dan satu lagi berada Kabupaten Banjarnegara tepatnya di Kompleks Politeknik Banjarnegara Jalan Raya Kenteng Madukara KM 2. Pelayanan program bibit gratis setiap hari senin sampai jumat pukul 08.00 - 16.00 WIB
2. Program Kebun Bibit Rakyat (KBR)
Kebun Bibit Rakyat adalah program pemerintah yang menyediakan bibit tanaman kayu-kayuan dan tanaman serbaguna (MPTS) untuk mendukung pemulihan fungsi dan daya dukung DAS, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Melalui program KBR kelompok masyarakat mendapatkan fasilitasi dan pendampingan membangun persemaian tanaman kehutanan dan tanaman buah atau tanaman MPTS (multy purposes trees species). Selanjutnya tanaman yang dihasilkan dari persemaian harus ditanam dalam luasan yang sudah ditentukan sebelumnya.Â
3. Program Pembuatan Bangunan Konservasi Tanah dan Air (KTA)
Tujuan dari program ini adalah mengurangi erosi dan sedimentasi dengan cara membuat bangunan sipil teknis. Melalui program ini kelompok masyarakt mendapatkan fasilitasi dan pendampingan dalam pembuatan bangunan KTA berupa Dam Penahan (DPn) dan Gully plug (GP). Kriteria yang ditentukan dalam program ini adalah DAS priorotas yang memiliki alur dalam akibat erosi yang tinggi.Â
 4. Program Pembagian Bibit Produktif
Pembagian bibit produktif berupa bibit buah-buahan diberikan oleh BPDAS Serayu OPak Progo kepada kelompok masyarakat yang berada di DAS Prioritas, program ini bertujuan untuk meningkatkan tutupan lahan sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat.
5. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan melalui Model UPSA (Usaha Pelestraian Sumber Daya Alam)
Program ini merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan agroforestry dan konservasi tanah dan air di lahan kering. Luasan lahan untuk kegiatan UPSA adalah minimal 10 hektar. Jenis tanaman yang dipilih masyarakat sebagian besar adalah buah-buahan dan tanaman untuk konservasi tanah dan air. Selain kegiatan vegetatif di dalam area UPSA juga dibuat bangunan sipil teknis berupa dam penahan (DPn), gully plug (Gp) dan saluran pembuangan air yang bertujuan untuk mengurangi erosi dan sedimentasi.
Â
6. Â Program Green Youth Movement (GYM)
Green Youth Movement pada dasarnya adalah program pendidikan dasar gerakan lingkungan hidup yang menyediakan wadah bagi para generasi muda untuk bertukar pengetahuan dalam melindungi dan mengelola lingkungan hidup serta memfasilitasi tumbuhnya generasi muda sebagai pelopor dan duta penyelamat lingkungan hidup dan kehutanan. Green Youth Movement merupakan sarana untuk mengenalkan, menumbuhkan kesadaran, dan memberikan keterkaitan generasi muda terhadap isu lingkungan dan perubahan iklim. Â Dalam program GYM, BPDAS Serayu Opak Progo hanya sebagai fasilitasi dan perpanjangan tangan dari kementerian karena GYM dilaksanakan di hampir setiap provinsi, dengan demikian akan semakin banyak generasi muda yang faham dan bisa menjadi duta bagi masyarakat sekitarnya terkait kelestarian lingkungan hidup dan kehutanan.
7. Program pembangunan Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) dan Sumur Resapan Air (SRA)
Bangunan IPAH sangat bermanfaat terutama di daerah yang kesulitan air karena bangunan ini berfungsi untuk menampung air hujan dan menyaringnya sehingga dapat dimanfaatkan, Â sedangkan SRA sangat membantu dalam meresapkan air ke dalam tanah agar permukaan air tanah stabil.
Beberapa kegiatan di atas dapat diakses oleh masyarakat sesuai dengan peraturan  petunjuk teknis yang berlaku. Semoga kegiatan tersebut memberikan manfaat seesar-besarnya untuk masyarakat luas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H