Mohon tunggu...
Eni Nur Fajarinta
Eni Nur Fajarinta Mohon Tunggu... -

Membaca buku itu membuat kita BODOH, karena kita bisa membaca semua yang ada di sekeliling kita

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kebahagiaan dari Allah Terselubung dalam Kesukaran

14 Oktober 2012   21:13 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:50 600
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13502491641872023455

Kehidupan ini tak selamanya membawa kita ke dunia yang megah yang terkadang menjadikan kita seseorang yang lalai untuk bersyukur. Ada kalanya kita dibawah untuk melihat dan mensyukuri nikmat Allah yang sebearnya.

Satu tahun kini telah berlalu dimana kenangan mengesankan itu terjadi pada sahabatku, Rayhan. Masalah yang sangat besar telah menjerat kehidupannya saat itu. Hutang, uang, relasi, kepercayaan, dan keluarga tak lagi bersahabat karena dalam waktu singkat telah menjadi ancaman bagi kehidupannya. Masalahnya hanya satu, bisnis yang telah dia geluti saat itu mengalami masalah yang sudah sampai di ujung tanduk.

Pilihan yang sulit telah menyandra masa depannya. Dalam pikirannya saat itu hanya ada dua pilihan. Yang pertama, tidak membayar hutang maka polisi akan menangkapnya dan menjebloskan dirinya ke penjara. Yang ke dua, jika hutang tidak dibayar tepat pada waktu jatuh tempo yang telah ditentukan maka rumah orang tua akan diambil menjadi jaminannya. Pilihan ini adalah pilihan yang sama-sama sangat memalukan andai kata tidak ada tindakan sama sekali. Saat itu dipikiran dia sudah tak ada tujuan, yang ada hanya ia berharap dunia ini terhenti atau dunia ini kiamat pada saat itu juga. Sehingga membuat dengan sengaja bukan hanya dia yang saat itu mengalami masalah namun seisi penjuru dunia juga habis terlahap hari kiamat. Namun usaha pemikiran dia saat itu sungguh mustahil.

Masalah semakin rumit complecated dan sepertinya sudah tidak akan ada jalan untuk keluar dari masalah ini. Hutang jatuh tempo 1 setengah bulan, sedangkan dia sudah tak punya sepeser harta apapun. Semua hartanya sudah habis terjual untuk menutupi hutang hutang kecil lainnya. Dia tidak bisa meminta pertolongan bahkan pada keluarganya karena keluarganya juga sempat murka karena mereka juga menjadi santapan hutang baginya saat itu.

Waktu semakin berkurang, harapan kosong tidak akan pernah membuahkan hasil. Sebab saat itu dirinya tiada memiliki satu aktifitas apapun apa saja yang akan menghasilkan uang. Saat itu di pikirannya, walaupun ia bekerja sampai 5 tahun pun uang yang ia hasilkan tidak akan dapat meluniasi hutang-hutang yang menjeratnya saat ini.

Kesusahan semakin bertambah dan menjadi dikala hari-harinya dihujani dengan berbagai macam telepon yang menyerangnya. Kebanyakan dari telephone itu tertuju padanya hanya untuk sebagian orang-orang yang menarik hutang padanya. Ada pula yang hanya bertujuan untuk memarahi dan memaki dirinya karena dia tidak bida menyelesaikan permasalahan runyam tersebut.

Di saat dunia terasa mencekam saat itu dia tak sengaja membuka Al-Quran dan membaca Surat As Shaff ayat 13 yang artinya “Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”. Di dalam ayat tersebut menjadikan dia memiliki inspirasi dan seraya dia berkata, “ Saya akan menjadi tentaraMu Ya Allah”. Al- Quran Surat As-Shaff ayat 13 tersebut merupakan jawaban dari ayat-ayat sebelumnya yang merupakan jawaban pertolongan dari Allah SWT. yakni 10-12 yang artinya: Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?{10}(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui. {11}Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar. {12}

Saat dia termenung di dalam kamar kosnya dia menemui segerombolan semut sedang berjalan secara berbaris dengan rapi, diantara gerombolan semut tersebut ada salah satunya yang berjalan sendiri dan itu adalah semut yang paling lama mencapai tempat yang dituju. Inilah filosofi yang sebenarnya, bahwa berjamaah yang paling awal adalah yang paling khusu’ dan kelak akan mendapatkan derajat tertinggi di mata Allah. Dan yang kita ketahui memang kalau menjalani sholat sendiri itu hanya 1 derajat pahalanya, namun jika itu dilaksanakan secara berjamaah maka akan berlipat menjadi 27 derajat. Dengan kepercayaan yang teguh bahwa ayat-ayat diatas merupakn petunjuk serta jawaban dari Allah bahwa dirinya akan berada di dalam barisan tentara Nya maka semenjak saat itu kini dia semakin rajin untuk sholat berjamaah 5 waktu. Masjid Tarbiyah UIN Malang dan Masjid Jami’ Agung Alun-alun malang yang selama itu dia mengerjakan sholat 5 waktunya untuk berjamaah. 5 kali sholat dikali 27 derajat yang dia peroleh yakni dia mendapatkan pahala sebesar 135 derajat. Dari 100 yang dia miliki ia serahkan sebagai tentara Allah dan yang 35 dia berharap Allah dapat menyelesaikan masalahnya.

Dikarenakan ia tidak memiliki suatu aktifitas apapun saat itu, berusaha sudah penuh bekerja sudah tak ada harapan maka dia memutuskan diri untuk mengabdi untuk menjadi seorang pengajar di sebuah panti asuhan dan tanpa di bayar. Karena yang dia harapkan saat itu hanya pertolongan dari Allah SWT. Keahlian apapun yang bisa dia amalkan maka akan segera dia berikan, seperti bahasa Inggris, dan komputer.

Kian dengan bertambahnya hari maka semakin habis waktu yang diberikan padanya untuk melunasi hutang-hutangnya hingga masalahpun juga ikut semakin besar. Telepon yang terus mencerca dirinya tidak pernah berhenti. Dia semakin takut namun dia terus percaya bahwa Allah telah menyertainya dengan keyakinan Bahwa Allah pasti akan membantu diri Nya.

Setelah sekian lama masalah itu mencekam dirinya. Dia mendapatkan telepone dari seseorang yang selama ini dia kenal yakni Pak Fulan, teman lama dari almarhum ayahnya. Seorang penelpon kali ini merupakan orang yang Allah berikan padanya sebagai orang yang akan menyelesaikan masalah yang mencekam kehidupannya saat itu. Orang tersebut menyanggupi segala permintaan sahabatku agar meminjamkan uangnya sehingga dia dapat menyelesaikan masalahnya. Kurun 4 hari setelah itu dia dapat menyelesaikan 2 pilihan hidupnya yang memalukan saat itu yakni yang pertama, tidak membayar hutang maka polisi akan menangkapnya dan menjebloskan dirinya ke penjara dan yang ke dua, jika hutang tidak dibayar tepat pada waktu jatuh tempo yang telah ditentukan maka rumah orang tua akan diambil menjadi jaminannya.

Demikianlah kawan hikmah hidup yang harus kita syukuri bahwa Allah tidak akan menguji kemampuan sahabatnya melalui batas kemampuan orang tersebut. Selama hamba Allah meminta pertolongan serta bertaubat secara sungguh-sungguh maka pastilah Allah memberikan hidayahnya kepada kita semua manusia yang tak pernah puas dengan keserakahannya dengan cara Allah tersendiri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun