Guru memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan siswa, bukan hanya sebagai pengajar tetapi juga sebagai pembimbing yang mampu mendampingi mereka menghadapi berbagai persoalan.Â
Sebagai individu yang dianggap memiliki ilmu pengetahuan luas, guru sering menjadi tempat siswa mencurahkan isi hati dan berbagi masalah yang mereka hadapi, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Kepercayaan ini menunjukkan betapa besar tanggung jawab seorang guru dalam membentuk karakter serta mendukung perkembangan emosi dan intelektual siswa.
Dalam menghadapi persoalan yang disampaikan siswa, seorang guru tidak boleh bertindak dengan terburu-buru atau didasari oleh emosi. Setiap langkah yang diambil harus dilakukan dengan keseimbangan antara akal dan hati. Hal ini penting agar keputusan yang diambil benar-benar bijaksana dan memberikan dampak positif bagi siswa.
Mengendalikan hawa nafsu dalam menghadapi masalah menjadi kunci utama agar guru mampu bersikap objektif dan memberikan solusi yang adil. Dengan demikian, seorang guru tidak hanya menjadi pendengar yang baik, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam menunjukkan cara berpikir dan bertindak yang rasional.
3. Senantiasa bersikap tenang
Sikap terburu-buru atau yang dalam istilah Jawa disebut grusah-grusuh sering kali membawa dampak negatif dalam pengambilan keputusan. Ketika seseorang bertindak tanpa berpikir matang, keputusan yang dihasilkan cenderung tidak tepat dan bahkan dapat menimbulkan kerugian atau mudharat.
Sebaliknya, sikap tenang dan penuh pertimbangan dalam menghadapi suatu masalah akan menghasilkan keputusan yang bijak. Keputusan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi diri sendiri tetapi juga bagi orang lain di sekitarnya. Dalam dunia pendidikan, hal ini sangat penting karena seorang guru sering kali dihadapkan pada situasi yang membutuhkan kebijaksanaan.
Sebagai sosok yang digugu lan ditiru, seorang guru dituntut untuk mampu menghadirkan sikap tenang dan bijaksana dalam setiap tindakan, terutama ketika berhadapan dengan persoalan siswa. Sikap guru menjadi teladan langsung yang dilihat dan diikuti oleh siswa, baik secara sadar maupun tidak.
4. Tidak takabur dalam memerintah atau memanggil seseorang
Seorang guru memiliki kekuasaan dan hak untuk memberikan perintah kepada siswa sebagai bagian dari tugasnya mendidik dan mengarahkan. Namun, kekuasaan ini seharusnya tidak menjadikan guru bersikap sombong atau arogan. Justru, seorang guru yang baik adalah mereka yang mampu menunjukkan sikap tawadhu, yaitu rendah hati dan penuh penghormatan terhadap siapa pun, termasuk siswa.
Sikap ini mencerminkan kebesaran jiwa seorang guru yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral kepada siswa. Ketawadhuan guru akan menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman dan harmonis, sehingga siswa merasa dihargai dan lebih mudah untuk menerima nasihat serta arahan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!