Bagi wanita, kecantikan itu sesuatu yang melekat pada harapan dan keinginannya. Bisa tampil menarik, kulit bersih, tidak kerutan, tidak ada flek, bebas jerawat, bersinar adalah dambaan semua wanita. Untuk kesempurnaan tersebut para wanita berlomba-lomba untuk terlihat cantik dan terlihat lebih muda dari umurnya. Kalau saya salah, maaf ya, he he.
Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh industri kecantikan dengan menyajikan produk kecantikan. Menjamurnya klinik kecantikan bertujuan untuk memenuhi keinginan para wanita, melayani perawatan yang menawarkan sejuta pesona untuk kecantikannya. Bahkan ada yang bim salabim, dalam waktu tiga hari wajah kusam, gelap, penuh jerawat bisa disulap bak princes dari kerajaan antah berantah, uhuy.
Saya bicara demikian ini karena pernah mengalami situasi seperti itu. Ketika umur saya mulai masuk angka 40, saya melihat mulai ada noda hitam, beberapa kerutan mulai menggurat di pipi. Rasa tidak nyaman dan kurang percaya diri mulai menguasai diri ini.
Lalu, saya mulai mencari informasi ke teman-teman yang telah sukses mengubah tampilan wajahnya dari kusam dan jerawat menjadi putih bersih. Akhirnya ketemulah, produk kecantikan dengan konsultan seorang dokter. Karena dibawah pengawasan dokter, pikir saya pasti produknya sudah melalui analisa uji laboratorium dengan baik.
Yaps, betul ternyata, dengan biaya yang tidak sedikit, saya bisa meningkatkan rasa percaya diri bila bertemu dengan siapapun, percaya diri ketika harus tampil di depan umum. Ternyata tidak perlu berbulan-bulan, wajah kusam saya mulai hilang, dan berganti bersih.
Dibalik rasa bangga dan percaya diri tersebut, sebenarnya agak was-was, karena krim yang saya pakai itu menjadikan kulit terkelupas. Saya pernah membaca artikel, kulit yang terkelupas dan terkena matahari, bisa berisiko terkena kanker kulit. Rupanya semua alasan itu masih terkalahkan oleh penampilan pingin terlihat cantik.
Setelah beberapa tahun, karena tidak terjadi apa-apa dengn kulit saya, ya saya menganggapnya aman-aman saja. Akhirnya suatu hari, saya ingin berenang di laut, karena saya kan anak pantai, hehe.Â
Esuknya, saya kaget, kulit wajah saya tiba-tiba berubah hitam, benar-benar gosong. Padahal sebelum renang saya sudah antisipasi dengan krim tabir surya, namun faktanya tetap hitam.
Panik, jelas. Menyesal telah berenang, pastilah. Namun, kepada siapa harus marah, ini kan hasil kecerobohan saya sendiri. Komentar suami dan anak-anak bila melihat wajah saya, semakin menambah pilu saja. Mau bersembunyi terus, itu tidak akan menyelesaikan masalah kulit saya.
Akhirnya saya kembali konsultasi ke dokter tempat saya membeli produk kecantikan. Nah, apa kata dokter tersebut? Selama memakai produk kecantikan ini, tidak boleh terpapar matahari terlalu lama, duh.