Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Janji Januari

6 Januari 2021   21:19 Diperbarui: 6 Januari 2021   21:40 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bila kenangan tak lagi kuasa menjeremba angan
Sementara kegelapan senantiasa melahirkan kecemasan
Maka kedua kaki ini tak butuh lagi cahaya, kecuali cita-cita

Sekali lagi kubuka catatan harian yang kutulis pada musim gersang
Ada janji Januari menafkahi ruh
Ada surat-surat tertulis oleh pemilik kisah
Bahwa buana sedang menggigil memeluk takdir

Kemana para citraleka, ketika tungku-tungku hanya ada nyanyian asap
Kemana para pelukis dan penulis, ketika tarian keranda tertawan amarah
Apakah masih terjebak dalam kanvas kealpaan paragraf

Kini, bulan Januari
Ada janji fatwa yang pernah kau pintal pada bingkai suaramu
Ada janji serunai yang pernah kau lantunkan pada sepasang burung kum

Kini, ku tak akan lagi mengingkari fakta
Bahwa imaji yang kau lontarkan harus aku lipat
Dan aku tidak akan pernah mengubur mimpiku
Untuk menggapai gerbang citaku

Blitar, 6 Januari 2021
Enik Rusmiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun