Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mawar Biru untuk Bu Guru

25 November 2020   18:24 Diperbarui: 25 November 2020   18:38 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sore ini, dalam rintik hujan, aku mengetuk pintu rindumu dengan sebait salam yang telah aku susun sekian waktu, agar kau bisa tersenyum bangga karena aku sudah bisa memberi sepotong senyum dan selarik salam yang pernah kau ajarkan dulu.

Terang, kau akan terhenyak, melihat binar indah mata ini, yang kemarin redup karena ada beberapa awan yang bertengger di sudut pelipis ini.

Kau juga akan melihat helai-helai rambut ini telah tertata rapi dengan aroma melati, padahal pada purnama lalu, kau selalu berkerut ketika melihat ada selaksa kabut menyelimuti alam nirwana pikir ini.

Maaf, bila aku harus memaksa memori yang sekian lama mengendap harus mengenang suara yang dulu bernada kelam dengan laring yang tertahan, karena aku tak sanggup bercerita kepadamu tentang jalanku.

Maaf, bila sore ini kau harus terkurung dalam bingung menatap aura wajah yang dulu dipenuhi dengan syak wasangka, senantiasa tenggelama dalam muram

Aku semakin tak mampu membendung kerinduan ini, segera kuraih tangan kusut itu, kucium punggungnya, ada bau kasturi di surga telapak rentamu.

Kau usap lembut rambutku, lalu kuucapkan, "Mawar biru ini untuk ibu, yang dulu pernah mengajariku bagaimana mengetuk firdaus."

Terima kasih guruku, aku yang dulu pernah membuat air matamu menetes seperti rinai hujan sore ini, namun kau selalu peluk aku dengan tiada dendam.

Selamat Hari Guru Nasional

Blitar, 25 November 2020
Enik Rusmiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun