Keberuntungan itu datang dan mengetuk relung hatimu melalui pintu yang berbeda-beda, dalam  benturan badai, sakit yang terperihkan, guncangan arus gelombang, juga gulana dalam balutan gundah
Karena dalam tawa suka ria, terkadang akan membawa biduk hidupmu dalam kegelisahan, kehinaan dan keraguan. Karena kerling dalam kepura-puraan akan mengantarkan langkahmu dalam gulita.
Pandanglah ragu itu sebagai simpang yang harus kau pilih, rasakan perih itu sebagai cara ilmu membentangkan cakrawala rasa tahu dalam ketidaktahuanmu pada suatu masa yang telah engkau rencanakan.
Langkahkan kakimu dengan pasti pada kerlip pendar cahaya di depanmu, berhentilah menengok masa lalumu, karena di sana ada bias yang menghantui, pun jangan menatap masa depanmu, karena akan kau temui garis gelisah.
Tataplah ke atas, karena ada Tuhan yang Maha Bijak, yang akan memberi tuntunan jalan menuju kebahagiaan sejati
Blitar, 14 Oktober 2020
Enik Rusmiati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H