Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hentikan Gundahmu

14 Oktober 2020   21:08 Diperbarui: 14 Oktober 2020   21:32 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Keberuntungan itu datang dan mengetuk relung hatimu melalui pintu yang berbeda-beda, dalam  benturan badai, sakit yang terperihkan, guncangan arus gelombang, juga gulana dalam balutan gundah

Karena dalam tawa suka ria, terkadang akan membawa biduk hidupmu dalam kegelisahan, kehinaan dan keraguan. Karena kerling dalam kepura-puraan akan mengantarkan langkahmu dalam gulita.

Pandanglah ragu itu sebagai simpang yang harus kau pilih, rasakan perih itu sebagai cara ilmu membentangkan cakrawala rasa tahu dalam ketidaktahuanmu pada suatu masa yang telah engkau rencanakan.

Langkahkan kakimu dengan pasti pada kerlip pendar cahaya di depanmu, berhentilah menengok masa lalumu, karena di sana ada bias yang menghantui, pun jangan menatap masa depanmu, karena akan kau temui garis gelisah.

Tataplah ke atas, karena ada Tuhan yang Maha Bijak, yang akan memberi tuntunan jalan menuju kebahagiaan sejati

Blitar, 14 Oktober 2020
Enik Rusmiati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun