Saatnya guru harus segera mencari tahu bahwa setiap anak mempunyai kebutuhan yang berbeda, tunjukkan pada masyarakat luas bahwa dengan keberagaman minat dan bakatnya, siswa akan sanggup menghadapi tantangan zaman.
Bekerja dan belajar di rumah merupakan ajang inovasi untuk menghapus ketidaknyamanan siswa di kelas nanti. Mari wujudkan impian mas Menteri Nadiem Makarim, mari berjuang untuk kemerdekaann belajar di Indonesia. Perubahan tidak bisa dimulai dari atas, semua berawal dan berakhir dengan guru.
Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah, lakukan perubahan kecil kelas (di rumah masing-masing), apapun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak, merdeka belajar, guru penggerak.
Ketika guru tidak berada di hadapan siswa di kelas, jangan khawatir harga diri guru menurun dihadapan siswa. Selama guru tulus dari hati yang paling dalam mampu memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada siswa, memberikan contoh semangat, kesederhanaan, kesabaran, ketaatan kepada orang tua, ketekunan untuk menjalankan ibadah, serta kedermawanan untuk bisa saling menolong, melengkapi dan meringankan beban orang lain. Maka guru tetap akan menjadi sosok yang di "gugu lan ditiru" oleh siswa selamanya.
Hadirkan kasih sayang guru lewat doa dan motivasi, meski melalui dunia maya, tatkala siswa tak mampu menemukan solusi, maka guru tetap akan dikenang dan dihormati. Hal ini merupakan modal guru untuk bisa dihargai siswa.
Ketentuan kegiatan belajar dirumah, dibatalkannya Ujian Nasional, Ujian Sekolah, tidak akan menjadi kendala selama kita mampu memahamkan siswa bahwa belajar tidak harus disekolah dan menuntut ilmu itu kuwajiban.
Belajar untuk memilih yang terbaik, nilai tidak harus dengan angka, perubahan yang terbaik itu adalah keberhasilan Pendidikan. Bila ini bisa dilakukan, maka guru akan selalu dirindukan dihati siswa. Mari kita berikan senyuman yang tulus pada siswa, insya Allah bahagia pada saatnya... Aamiin.
Blitar, 27 Maret 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H