Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tidak Selalu Bercanda Itu Indah

12 Maret 2020   17:02 Diperbarui: 12 Maret 2020   16:58 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini aku mendapati salah satu siswaku yang terisak di taman halaman kelas, sesekali ujung jilbabnya digunakan untuk mengelap airmata yang menetes di sudut matanya. Teman di sebelahnya mencoba menenangkan kesedihannya dengan merangkul tangan kanannya ke pundak siswa yang sedang menangis. Hatiku terenyuh, tergerak untuk mengetahui kenapa dia sampai menangis sesenggukan seperti itu.

"Kenapa Nak? Ada yang menyakiti hatimu ya?" tanyaku pelan. Dia tetap menunduk, semakin terisak.

"Itu Bu, tadi jatuh di depan kelas, di jegal Faisal." Temannya berusaha menjelaskan alasan dia menangis.

"Ya Allah, ada yang luka? Mana yang sakit? Diantar ke UKS saja ge!" kekakhawatiranku pada siswa tadi. Menanggapi saranku dia hanya menggeleng saja. "Lho, nanti kalau ada yang luka biar segera diobati nak,"  perintahku.

"Saya tidak ada yang luka bu," jawabnya.

"Terus, kenapa menangis?"

"Saya malu Bu, tadi teman-teman menertawakan saya."

~~~

Bercanda memang tidak dilarang, bahkan bercanda bisa menghibur diri dari permasalahan carut marutnya kehidupan. Bercanda juga bisa mengendorkan urat saraf yang tegang setelah bekerja seharian. Bercanda juga bisa mencairkan sebuah suasana yang kaku dan dingin. Namun terkadang apabila candaan itu kebablasan, tidak ada remnya alias blong, justru bisa menimbulkan sakit sakit bahkan berujung pertengkaran.

Sudah banyak kasus, yang awalnya sebuah candaan bisa menjadi penyebab seseorang masuk  penjara, rumah sakit bahkan sampai berakibat kematian. Berikut beberapa hal yang harus kita hindari dalam bercanda.

Jangan bercanda dengan orang yang tidak mau bercanda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun