Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Antara Hobi dan Pencemburuku

11 Januari 2020   14:48 Diperbarui: 11 Januari 2020   14:54 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Apa itu hobi? Menurut Wikipedia, hobi adalah kegiatan rekreasi yang dilakukan pada waktu luang untuk menenangkan pikiran seseorang. Kata Hobi merupakan sebuah kata serapan dari Bahasa Inggris "Hobby". Banyak orang melakukan hal-hal yang tidak masuk akal hanya untuk mendapatkan kesenangan. Karena memang tujuan hobi ini adalah untuk memenuhi keinginannya.

Setiap orang pasti mempunyai hobi, baik itu sederhana atau mewah pasti ingin melaksanakanya. Karena dengan memenuhi kegemaran, akan terpenuhi rasa puas dan bahagia. Berapa pun harga yang harus ditempuh bila rasa senang bisa didapat, maka tenaga, waktu maupun biaya bukan menjadi persoalan lagi.

Hal ini juga yang saya alami dan rasakan, sejak di bangku SMP saya sudah punya hobi menulis, saya suka nulis apa saja di buku harian saya. Malah saya bercita-cita ingin menjadi wartawan, namun sampai saya lulus kuliah tiada restu dari orang tua untuk pekerjaan itu. Restu orang tua hanya untuk menjadi guru. Namun hal ini tidak menyurutkan kegiatan membaca dan menulis saya. Bahkan dengan mengajar saya bisa mendapatkan banyak ide dari siswa-siswa saya.

Untuk pemenuhan hobi tersebut jelas butuh biaya, untuk beli buku bacaan dan kuota, karena sudah menjadi kebiasaan saya, bahwa setiap bulan harus beli buku. Bahkan semisal uang tidak cukup beli buku baru, membeli buku di pedagang buku yang ada di trotoar pun, tiadak masalah, asal tetap mendapatkan buku.

Kebiasaan menafkahi hobi itu tetap saya penuhi sampai detik ini. Namun setelah berumah tangga pemenuhan hobi tidak semudah ketika masih remaja. Apalagi harus memenuhi tuntutan dua pekerjaan, rumah dan kantor.

Untuk hobi membaca, saya bisa lakukan dimana saja dan kapan saja. Apalagi sekarang sudah ada android yang memudahkan penggunannya berselancar menembus batas ruang dan waktu. Namun untuk hobi menulis, tidak semudah itu, karena saya tipe penulis yang tidak bisa menulis di tempat ramai atau di tempat kerja.

Untuk hobi menulis ini, saya hanya biasa menulis di rumah. Nah, disinilah, lagi-lagi perjuangan seorang ibu dipertaruhkan. Tetap memilih hobi atau keluarga. Dan saya  memilih keduanya, tetap disayang keluarga, namun hobi tetap lanjut. Akhirnya saya harus pandai-pandai mencuri waktu. Saya menulis ketika suami sedang ada pekerjaan di luar dan anak-anak dalam kondisi belajar atau ada kegiatan lain.

Tidak jarang, ketika sedang menulis, saya seperti orang yang sedang berselingkuh. Ketika tiba-tiba suami datang tanpa kabar, buru-buru saya harus meletakkan buku, laptop atau gawai dan segera beralih profesi sebagai ibu rumah tangga yang baik. Karena bila sampai hobi ini menguasai waktu saya, menomorduakan keluarga, maka yang terjadi, waktu mendadak jadi kuliah satu jam. Terjadi perang dingin, dan saya harus berusaha menyiapkan sejuta syair untuk merayunya lagi. Hehe...

Sebenarnya tidak ada larangan sama sekali untuk menyalurkan kesenangan membaca dan memnulis, hanya saja jangan sampai perhatian mengalahkan keluarga. Cinta dan kasih sayang tetap keluarga nomor satu. Dan saya sangat menikmati hobi membaca dan menulis ini, meski harus bermain drama dengan pencemburuku.

Maafkan aku, duhai tulang rusukku.

Blitar, 11 Januari 2020

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun