Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kita Adalah Ruang Diksi

10 Januari 2020   19:20 Diperbarui: 10 Januari 2020   19:21 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kepada debar yang belum jua memberi kabar
Aku masih bersahabat dengan lembaran-lembaran yang akan aku isi tentang kisahmu
Meski penaku merasa jemu, namun aku tetap akan mengabadikanmu bukan dengan kalimat semu

Kita memang bukan sepasang kata yang akan menjadi frasa
Tapi kita adalah sebait lagu yang mampu menjadi penawar rindu
Dalam buku-buku yang akan menjadi candu untuk merajut temu

Kita adalah sepasang kalbu yang menghuni ruang diksi
Yang menjelma menjadi ruh dalam bait-bait puisi
Bukan deretan sajak basi dalam sebuah imajinasi

Kepada debar, kau tak akan bisa menghapus kabar
Meski telah kau ujar selaksa biar
Bahwa  rindu  ini  akan  lebam oleh dendam

Blitar, 10 Januari 2020

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun