Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hujan pada Satu Januari

1 Januari 2020   17:29 Diperbarui: 1 Januari 2020   17:41 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: detik.com

Rinai hujan pada satu januari masih setia membasuh hamparan pertiwi
Kubuka tirai lusuh di antara jendela kusam
Ku hitung rintik itu dengan sungging senyumku
"Terima kasih hujan, meski derasmu kadang membuat resah pada yang lain, namun rintikmu telah damaikan pintaku,"

Hujan pada satu januari
Telah membuat resah menjadi suka
Telah membuat rasa pengap menyekap berubah dalam keteduhan
Mengusir gundah gulana
Pada ujung-ujung kecemasan

Hujan pada satu januari
Telah menghanguskan kalender rencana
Pada renjana yang sedia tumbuh pada lautan kasih
Menjadi pemisah dalam kesendirian

Hujan pada satu januari
Telah memberi petuah bijak
Bahwa tidak selamanya mimpi itu menari dalan nyata
Bukan hanya ilusi dan halusinasi
Tapi takdir ilahi
Bahwa ada hikmah indah
Bersembunyi di balik derasnya.

Terima kasih hujan

Karena kamu alasan terindah untuk kebaikan ini

Blitar, 1 Januari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun