Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Buka Lapak Buku di Taman dan Keliling, Cara Sobat Pustaka MTsN 2 Blitar Usir Kejenuhan Para Tamu

17 September 2019   09:13 Diperbarui: 17 September 2019   09:26 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kreatif, inilah sebutan yang tepat untuk siswa siswi MTsN 2 Blitar ini. Mereka punya cara yang luar biasa untuk menghilangkan kejenuhan para guru dan orang tua yang sedang mengantar dan menunggu putra putrinya yang sedang mengikuti perlombaan sains, olah raga dan seni.

Ketika madrasahnya sedang ada kegiatan berbagai perlombaan yang diikuti oleh siswa-siswi dari sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah se-Blitar Raya, kesempatan ini dimanfaatkan oleh anak-anak cerdas ini untuk mempromosikan buku-buku yang ada di perpustakaan. Begitu memperoleh informasi tentang kegiatan lomba se-Blitar Raya, mereka merapatkan kegiatan apa saja yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan membaca. Musyawarah mereka cukup dilakukan di grup whatsapp agar tidak menganggu kegiatan pembelajaran.

Cara yang dilakukanya juga cukup menarik, selain tetap membuka perpustakaan, mereka juga menggelar taman baca di teras-teras kelas dan menjemput pembaca dengan berkeliling mengedarkan buku bacaan dengan keranjang ke seluruh halaman, kantin, gazebo dan kelas-kelas.

Seperti layaknya penjual kue, mereka menjajakan buku-buku bacaan perpustakaan ini ke siswa dan semua tamu yang sedang menunggu putra-putri atau anak didiknya. Ternyata sambutan tamu dari guru-guru SD dan MI ini cukup antusias, setiap tawaran buku dilihat dan dibacanya. Meski kadang hanya sebentar.

Para remaja yang menyebut dirinya "Sobat Pustaka" ini adalah tim penggiat literasi MTsN 2 Blitar. Selain mengikuti pembelajaran, tugas tambahannya adalah menggiatkan kebiasaan membaca di kelasnya. Target mereka minimal dalam seminggu bisa mengajak satu teman untuk aktif berkunjung dan membaca di perpustakaan.

Tim ini merupakan perwakilan dari masing-masing kelas dan beberapa siswa yang benar-benar berminat menjadi anggota Sobat Pustaka. Syarat untuk menjadi anggota cukup mudah yaitu senang membaca dan siap menjadi duta baca di kelasnya. Karena selain disediakan perpustakaan umum, di masing-masing kelas juga ada pojok baca. Buku-buku yang tersedia di perpustakaan kelas ini adalah buku-buku dari siswa. Jumlah buku yang tersedia minimal sejumlah siswa.

Tugas utama para anggota Sobat Pustaka ini adalah menghidupkan minat baca di kelasnya. Selain itu juga melaporkan perkembangan pojok baca ke kepala perpustakaan madrasah untuk segera ditindaklanjuti bila ada permasalahan.

Buka lapak di taman kelas. Dok pri
Buka lapak di taman kelas. Dok pri
Ternyata semangat dan ide cemerlang mereka ini bisa mengusir kejenuhan para tamu. Meski rasa lelah mereka rasakan, namun cukup puas karena telah menebar ilmu dan berbagi pengalaman dengan orang lain. Seperti yang dituturkan Ahsana, ketua Sobat Pustaka kelas 9.
"Saya merasa bahagia dan puas, melihat bapak-bapak dan ibu-ibu yang saya tawari buku bacaan merasa terhibur, saya juga ikut bahagia. Harapan saya semoga buku-buku yang mereka baca bermanfaat."

Respon positif juga disampaikan oleh bu Novi dari MI Al Falah, "Lumayan, dengan buku bacaan ini bisa mengusir kejenuhan, apalagi gratis, jadi waktu menunggu  serasa berlalu dengan cepat."

Sebagai guru dan orang kita patut mengapresiasi positif kegiatan mereka ini. Hal ini juga untuk menepis informasi tentang hasil penelitian tentang literasi anak-anak di Indonesia.

Seperti di beritakan detiknews bahwa hasil penelitian Program for International Student Assessment (PISA) rilisan Organisation for Economic Co-Operation and Develompent (OECD) tahun 2015

Penelitian PISA menunjukkan rendahnya tingkat literasi Indonesia dibanding negara-negara di dunia. Ini adalah hasil penelitian terhadap 72 negara. Respondennya adalah anak-anak sekolah usia 15 tahun, jumlahnya sekitar 540 ribu anak 15. Sampling error-nya kurang lebih 2 hingga 3 skor.

Indonesia berada pada ranking 62 dari 70 negara yang disurvei (bukan 72 karena 2 negara lainnya yakni Malaysia dan Kazakhstan tak memenuhi kualifikasi penelitian). Indonesia masih mengungguli Brazil namun berada di bawah Yordania. Skor rata-rata untuk sains adalah 493, untuk membaca 493 juga, dan untuk matematika 490. Skor Indonesia untuk sains adalah 403, untuk membaca 397, dan untuk matematika 386.

Antusias siswa memilih buku, dok pri
Antusias siswa memilih buku, dok pri
Kreativitas para Sobat Pustaka ini akan bisa menghilangkan pandangan bahwa literasi anak-anak usia SMP/MTs ini rendah. Faktanya ketika di sodori buku-buku yang sesuai  dengan minatnya, mereka sangat antusias.

Seperti yang di sampaikan oleh Kepala MTsN 2 Blitar, Drs. Sihabbudin.
"Semangat literasi anak-anak ini patut kita respon positif dan terus kita wadahi, agar gerakan literasi madrasah senantiasa tumbuh dan berkembang. Bila siswa sudah senang membaca, otomatis prestasi akan mengikuti."

Tentu, semangat literasi ini tidak hanya di MTsN 2 Blitar saja. Bila generasi muda bangsa ini gemar membaca, akan lahir bangasa yang cerdas dan bijak dalam menghadapi tantangan global. Amin.

Salam Literasi!
Blitar, 17 September 2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun