Terdengar nada-nada lapar dari jendela
Laki-laki dan perempuan dengan telinga, hidung, lidah dan bibir terhias di ronceÂ
Bau asap, bau keringat, bau masam, menyeruak dari ubun-ubun yang tertutup topiÂ
Apakah ini yang kau sebut berlaga?Â
Memperjuangkan kemelut hidupÂ
Sementara dari dalam tasmu kau sembunyikan butir-butir mimpiÂ
Yang senantiasa kau banggakanÂ
Dalam menjawab pertanyaanÂ
Gemuruh apa yang kau dengungkan untuk bumimu?Â
Bila kaki dan tanganmu masih terikat erat pada jalanan berdebuÂ
Bila pikiranmu senantiasa kau tutup dengan sampah isi kepalamuÂ
Berhentilah mengkhianati kebenaran
Karena kau harus berjuang untuk hidup yang dipertahankan
Berhentilah menghitung kesalahan pertiwi
Agar hidup yang fana ini mempunyai makna
Blitar, 22 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H