Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berhentilah Mencaci, Mulailah Berbesar Hati

21 Agustus 2019   15:14 Diperbarui: 21 Agustus 2019   15:27 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Depresi adalah kondisi yang digambarkan sebagai suatu kelainan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan hilang minat yang menetap. Depresi bisa memengaruhi perasaan, cara berpikir dan berperilaku, serta dapat membuat seseorang memiliki berbagai masalah emosi dan fisik. Sehingga keadaan ini memicu seseorang untuk mudah marah. Bila keadaan ini menimpa kita, segeralah mencari aktivitas lain yang positif.

4. Diabaikan

Merasa diabaikan memang sangat tidak nyaman, apalagi keadaan sebelumnya sangat dibutuhkan. Bila seseorang yang mengalami kondisi ini tidak bisa mencari dengan pemikiran yang logis, penyebab tidak diabaikannya, maka bisa memicu kemarahan. Menyalahkan lingkungan sekitarnya.  

Lalu bagaimana cara kita mengendalikan amarah yang menguasai jiwa kita? Yaitu dengan cara menghadirkan Tuhan di hati kita, kapan saja, di mana saja. Lakukan apa yang Tuhan sukai dan tinggalkan yang Tuhan tidak suka. Sebenarnya semua manusia itu bila mau merenung pasti menyakini bahwa Tuhan lah segala-galanya dalam dalam perjalanan hidup kita.

Misalnya, ketika kita terdampar di tengah pulau yang terpencil. Tidak ada satu orang pun di pulau tersebut. Pastilah Tuhan yang di sebut-sebut setiap saat, pastilah Tuhannya yang dimintai pertolongan. Namun terkadang seringkali kita itu menduakan Tuhan kita, dan menomor satukan kepentingan dunia dari segala-galanya.

Jika kita sudah mampu menghadirkan Tuhan dalam setiap langkah kita, maka tidak akan lagi kemarahan dan kebencian, karena itu semua sifat yang dibenci oleh Tuhan. Maka yang ada hanyalah saling memaafkan dan saling memahami dan menyadari bahwa semua itu adalah kehendak Tuhan dengan segala hikmah yang mengikutinya. Tidak ada suatu persoalan tanpa ilmu yang mengiringinya.

Ayo, berhentilah mencaci, mulailah berbesar hati. Jangan marah, jadilah pemurah. Kita semua bersaudara. Bangsa Indonesia masih membutuhkan generasi-generasi yang pemaaf.

Blitar, 21 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun