Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Sajak Penyair untuk Cinta

2 Agustus 2019   07:13 Diperbarui: 2 Agustus 2019   07:18 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melalui sajak ini
Aku merangkai maaf
Kalau aku hanya bisa menuang keluhmu dalam syair
Membalut perih lukamu pada barisan kata
Menjadikan romansa hari kita dalam bingkai imajinasi

Percayalah
Masa depan kita tidak hanya aku tulis di dinding
Namun sudah aku patri dalam bejana kehidupan kita
Tentang jeritan menghadapi langit
Tentang tangisan menghadapi bumi
Juga kepiluan nasib kita

Karena aku sadar
Hidup tidak hanya untuk mengeluh
Juga bukan hanya untuk mengadu
Sejatinya hidup ini berjuang beradu
Bukan sebagai pecundang
Namun untuk menjadi pemenang

Yakinlah
Sampai senja menguning di ujung matahari
Aku akan tetap setia melukismu
Dalam temaram rindu dan bakti
Karena kau adalah sejatinya cinta

Blitar, 2 Agustus 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun