Mohon tunggu...
Enik Rusmiati
Enik Rusmiati Mohon Tunggu... Guru - Guru

Yang membedakan kita hari ini dengan satu tahun yang akan datang adalah buku-buku yang kita baca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Rindu Masa Kecil

24 Februari 2019   21:58 Diperbarui: 24 Februari 2019   22:20 893
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu masa kecil, lebih mudah memberi maaf daripada memuntahkan sumpah serapah, lebih mudah meminta maaf daripada melempar amarah, lebih mudah memuji daripada mencela.

Rindu masa kecil, lebih senang mendekap daripada menusuk, lebih senang mengalah daripada menguasai, lebih senang bersama daripada mengaku sendiri.

Rindu masa kecil, bisa melihat dunia dengan mata dungu, dengan hati lugu daripada melihat tanpa netra teruji,  bisa mendengar dengan telinga bisu dan  jiwa syahdu daripada mengurai irama sabda janji.

Rindu masa kecil, bisa berimajinasi sesuka hati, tanpa harus di kembarai hiruk pikuk kemewahan dunia, bisa bermain dengan irama ketulusan tanpa kepura-puraan

Rindu masa kecil, bukan karena aku tak ingin menua, namun karena aku ingin menemukan kedamaian seperti di masa kecilku.


Blitar, 24 Februari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun