Mohon tunggu...
Eni Farida
Eni Farida Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Kata

Kata adalah rasa, kata adalah nuansa, tapi tak ada kata putus asa, selalu belajar dan mencoba, semua pasti bisa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Merangkai Makna

20 Februari 2019   06:40 Diperbarui: 20 Februari 2019   06:47 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat pagi berselimut kabut putih, sepoi angin menusuk menggelitik relung kalbu, kokok ayam mulai terdengar lirih, kelelahan bangunkan kantuk yang tak segera pergi.

Ku buka perlahan mata ini. Masih tersisa berat kala kupaksakan juga. Bergegas kuguyur tubuh ini, agar tak lagi kantuk menghantui.

Kukayuh langkah penuh cinta. Dengan senyum menggelayut manja, tak perduli semilir dingin mengiringi. Yang ku ingin hanya, bertemu ribuan mata penuh cita.

Semangat seakan tak tersisa, untuk sebuah asa yang tengah menggelora. Ditemani rumput-rumput liar dan aneka bunga. Seakan turut memberi warna. Menguntai harap penuh cerita.

Pagiku di sini, bersama tuk wujudkan nuansa
Penuh cinta, penuh pesona, penuh asa, penuh suka cita
Berwarna, tuk merangkai sejuta makna

By Eni Farida, Malang, 20.02.2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun