Mohon tunggu...
Eni Farida
Eni Farida Mohon Tunggu... Guru - Pencinta Kata

Kata adalah rasa, kata adalah nuansa, tapi tak ada kata putus asa, selalu belajar dan mencoba, semua pasti bisa.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Jalang

28 Januari 2019   08:15 Diperbarui: 28 Januari 2019   08:13 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

   
Rasaku telah hilang
Bagai terhempas deburan gelombang
Kecewa dan sakit tak lagi menghalang
Yang kupikir hanyalah senang

Ku rampas yang ku mau
Ku koyak yang ku tahu
Tak perlu kata pamit  atau setuju
Karena aku tak butuh semua itu

Aku hanya ingin terbang
Tinggi meraih impian di seberang
Bahkan kadang aku rela melayang
Hanya karena aku ingin uang

Semesta bahkan tak peduli
Apa yang berkecamuk dalam hati
Benci diri sendiri
Tersiksa bahkan ingin bunuh diri

Cemoohan telah jadi selimut diri
Tatap sinis makanan tiap hari
Mungkin aku tak lagi butuh makan nasi
Karena perut kenyang caci maki

Tak perlu kalian menghakimi
Karena aku tahu bagaimana harga diri ini
Yang ku mau saat ini
Biarlah aku melabeli diriku sendiri

By Eni Farida : Malang, 28.01.19

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun