Mohon tunggu...
Eni Febri
Eni Febri Mohon Tunggu... -

Seperti air mengalir,,hidup pun pasti ada friksinya

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Surat kepada Radja yang Agung

13 September 2013   08:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:58 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terima kasih bahwa Anda sudah mengabaikan hak kami,,semoga keberkahan selalu menyertai usaha Anda selanjutnya.

Kami tak tahu harus berkata apa lagi untuk memperjuangkan hak kami,,hak dasar kami yang seharusnya kami terima dengan layak, tanpa perlu bersusah payah untuk setiap kali dan setiap hari menanyakan dan mengingatkan kepada Anda. Hanya doa kepada Alloh SWT semoga kami diberi kesabaran dan keikhlasan tiada henti.

Bukan nilai yang kami kejar,,tapi perasaan akan penghargaan itu yang kami inginkan. Berapa sih nilai yang bisa Anda berikan untuk menghargai keringat kami yang telah mengering ini? Paling juga tidak seberapa. Dan kami masih bisa hidup tanpa nilai itu. Tahukan Anda bahwa kami masih bisa "jumawa" tanpa Anda? Dan akan kami buktikan kepada Anda kelak!

Maaf atas terciptanya "keputusan" Anda untuk tidak memberikan hak kami,,bahwa karena kinerja yang buruk,,inilah pembelaan kami. Bukan karena tidak ingin memenuhi apa yang Anda inginkan,,tapi kami melihat apa yang terjadi selama ini, bahwa Anda juga tidak pernah konsisten menjaga perkataan Anda, tidak ada komitmen dari kedua belah pihak untuk mencapai kemajuan bersama. Kalau hanya kami yang berusaha untuk maju, dan beban itu hanya Anda limpahkan kepada kami, sementara tidak ada jaminan kesejahteraan dan fasilitas yang kami terima,,oooh,,,tidak,,siapa yang mau dalam posisi seperti itu??

Kalau Anda berkata untuk menunjukkan loyalitas,,loyalitas Anda bilang?

Lucu!!

Kami ini hidup, Tuan!

Kami tak hanya butuh makan, kami juga butuk ketenangan!

Tahukan Anda bagaimana rasanya "dikejar-kejar" ketidaktepatan waktu yang Anda terapkan sendiri?

Sangat tidak nyaman, Tuan!

Tahukan Anda bagaimana rasanya diumbar seribu janji?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun