Mohon tunggu...
Enny Aksara
Enny Aksara Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia MAN 2 Kota Malang

Jika warna adalah salah satu cara perempuan berekspresi, maka ber-Aksara merupakan cara saya mengaktualisasikan diri. Dengan menuliskan aksara-aksara maka aktualisasi diri sekaligus penyalur hobi dapat menjadi sarana positif untuk berkarya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Muhammad Haikal Alghifari

24 April 2020   07:39 Diperbarui: 24 April 2020   07:43 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Haikal Alghifari,
Suatu saat nanti kamu akan mengerti akan orang-orang yang sangat mencintai dan mengasihimu Nak
Ada Ayah, Bunda, kamu juga punya Papa dan Ibu yang bagi keluarga kita itu adalah rezeki tanpa batas.
Beliau menyayangimu dengan tulus, Nak...  Kelak dewasa jangan kau abaikan Beliau berdua selain Ayah dan Bundamu.
Beliau juga orang tuamu, beliau bisa menggantikan peran Ayah dan Bunda di saat kami tidak ada di sampingmu.

Nak,
Doakan kami untuk bisa membersamaimu sampai kelak engkau bisa menapaki kehidupan ini sendiri dengan tanggung jawab yang harus kau emban.
Jalani kehidupan ke depan dengan mandiri, dan mumpuni.

Nak,
Berbahagialah saat ini, besok, dan seterusnya.
Karena kamu punya kami yang mencintaimu, kami berempat adalah orang tuamu yang selalu akan menggetarkan setiap doa-doa di setiap sujud panjang kami.

Percayalah....
Allah tidak akan mengabaikan apa yang kita minta kemarin, sekarang, dan seterusnya.
Kenapa?? ... karena di setiap ratap pinta kita di situlah Allah akan semakin sayang pada kita.
Karena memang kita butuh untuk menghiba,  merengek, di setiap harinya dalam doa.
Di situlah bukti, kita hanya sebagai lakon dalam menjalani hidup ini.

Nak,
Dalam hening malam ini, kuselipkan doa terindah buatmu.
Senantiasa menjadi ciptaanNya yang rendah hati, berbudilah luhur, jangan sombong dalam setiap tutur kata dan sikap.

Nak,
Ayah dan Bunda sayang padamu.
Barokallahu fii umrik,
Mencintaimu adalah bahagia kami. 

Giya Aksara, 24 April 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun