[caption id="" align="aligncenter" width="461" caption="Darsem , TKI yang berhasil selamat dari hukum Qisash di Arab / Dok. Oma Eni"][/caption] Elloooow sahabat kompasianer  masih ingatkah peristiwa miris pada thn 2011 . Nama Darsem mantan TKW yang kerja di Saudi Arabia menjadi berita fenomenal. Semua media cetak maupun elektronik dan online mengeksposnya karena akan dipancung atas kesalahannya. Semua jajaran yang berwenang di Indonesia mengupayakan agar Darsem jangan sampai mengalami hukum pancung dinegara tempat dimana dia kerja. Dan masyarakat Indonesiapun ramai-ramai menyumbang mungkin saja diantaranya termasuk  anda sahabat kompasianer yang baca postingan ini , hehehe. Uang sudah terkumpul dan melebihi untuk diyat , yang dikelola oleh salah satu TV  swasta. Dan uangnya diberikan ke yang bersangkutan yaitu ke Darsem sebanyak 1 miliar 229 juta rupiah (kalau tidak salah). Dengan kembalinya Darsem dengan selamat kerumahnya didesa Patimban tepatnya didusun Terungtum Tamu silih berganti awak media berkunjung kerumahnya untuk memberitakan kedatangan Darsem. sesudah menerima uang tersebut bahkan diliput dalam acara ILC di salah satu stasiun tv swasta . Dari berita miring ( Darsem sombong, belagu , tak tahu diri dll) lama lama berita dia makin sepi. Akhirnya dusun Terungtum berjalan seperti biasa, hingar bingar motor maupun mobil yang berkunjung ke kampung nelayan itu surut dan keadaan normal kembali. Sekarang di thn 2014 sisi kehidupan Darsem sama dengan tetangganya untuk menunjang kehidupan sehari harinya dia buka warung kecil. Kamar depan jendelanya dibuka dijadikan warung. Ya itulah Darsem...... bila suaminya tidak melaut nunggu warung, dia yang keliling jualan makanan pake baskom itulah sisi kehidupannya yang dijalaninya sekarang. Loooohh....... uang yang banyak itu kemana , aku nggak nanya cuma yang aku dengar dia hanya punya perahu satu seharga 30 jeti dan rumah yang ditempati, waktu dibangun menghabiskan biaya sebanyak 150 juta. Rumah juga hanya pas tanah dengan ukuran 6 x 10 m dengan 2 kamar tidur yang bersebelahan dengan rumah tetangga kanan dan kiri tanpa pagar langsung jalan kecil, naah.... kamar tidur depan itulah yang dijadikan untuk warung dengan membuka jendela. Aku sengaja mampir tempohari kerumah dia setelah beli ikan di pelelangan, ooh iya dia ketipu katanya beli sawah seharga 450 juta calonya kabur terus uang sisanya aku nggak nanya lebih rinci lagi .Intinya mungkin uang sebanyak itu uang yang bukan haknya, buktinya dia cuma punya perahu 1 dan rumah itu saja kok. [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Warung Darsem"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="576" caption="Ini loh warungnya yu Darsem"][/caption] [caption id="attachment_318009" align="aligncenter" width="300" caption="Aku selfie bareng yu Darsem"]
Oh iya aku dengan yu Darsem tinggal satu kecamatan namun beda desa bila dia kepasar yang berada di kecamatan akan melewati desaku dengan angkot pedesaan atau ojeg begitupun kalau aku butuh ikan laut maupun ikan bilis kering ya aku kesana dan tempohari sekalian mampir kerumah dia.
Rupanya cukup sekian sekilas info dan terimakasih pada sahabat yang telah meluangkan waktunya dan terimakasih juga untuk komen dan votenya.
Salam Kompasiana
Gempol ,1 April 2014Â postingan ke 75
By : oma Eni
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H