Mohon tunggu...
enhaac
enhaac Mohon Tunggu... -

Seorang abdi negara. Suami dari owner Ando's Cake (https://www.instagram.com/andos_cake/). Tulisan bisa juga di baca di (https://enhaac.blogspot.co.id/), dan sebagian tulisan di kompasiana merupakan tulisan yang sebelumnya terbit di blog pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukit Panjerejo Pringsewu- Lampung (Bukit Perawan di Sarang Perawan)

10 Agustus 2016   13:51 Diperbarui: 11 Agustus 2016   00:38 1146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi | Bukit Panjerero

Bagaimana aktivitas anda sehari ini? Tentu baik-baik saja bukan? Kali ini saya akan mengajak anda-anda semua mengintip salah satu tempat wisata yang lagi happening di Kabupaten Pringsewu, Lampung yaitu Bukit Panjerejo (Bukit PJR).

Mendengar kata Pringsewu sendiri anda tentunya bakal merasa aneh bukan? Iya, memang aneh. Apalagi jika anda bukanlah orang jawa dan tahu nama itu tidak terletak di jawa. Kata Pringsewu sendiri berasal dari bahasa jawa yang berarti bambu seribu. Dahulu , katanya, Pringsewu dibuka dengan membabat alas yang didominasi oleh pohon bambu. Itu terjadi sekitar 100 tahun yang lalu. 

Selain Kota Metro, Pringsewu adalah sepenggal Jawa Tengah yang di lemparkan Tuhan ke Lampung. Sekali-lagi selain di Kota Metro, anda tidak akan mendapati lahan sawah berjajar rapih membentang dengan begitu luasnya mengelilingi kota dan pedesaan. Mirip pemandangan di kota-kota di Jawa Tengah. 

Dan di Lampung ini, hanya sepanjang Tanjung Karang ke Pringsewu saja (kurang lebih 40 km) anda bisa merasakan sensasi perjalanan seperti di Jawa Tengah. Pohon-pohon berjajar rapi di sepanjang jalan (meskipun tidak semua), bulakan sawah yang memanjang, ruko-ruko yang banyak bertebaran dan juga beberapa pasar di kecamatan yang ramai. Ada juga penjual dawet ireng (khas Purworejo), jagung bakar, belut hidup yang diwadahi plastik dan rumah-rumah penduduk yang berjajar rapih. Tidak dijumpai sedikitpun tempat yang membuat anda takut selama melintasinya siang maupun malam. 

Bukit Panjerejo sendiri sebenarnya hanya satu dari beberapa spot yang telah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar sebagai alternatif tempat wisata. Panorama Pringsewu sendiri yang terdiri dari persawahan dan di apit pegunungan menawarkan kenyamanan untuk ditinggali. Pusat perkotaan yang padat dengan pendatang dari jawa, menawarkan keramahan yang tak kalah, dan juga ketersediaan aneka hiburan dan kuliner yang murah dan lezat. Hanya keterbatasan infrastruktur yang menjadi kelemahan daerah ini. 

Jalan-jalan yang rusak dan pusat-pusat layanan serta ruang publik belum sepenuhnya menjadi prioritas bagi pemerintah untuk diperbaiki sepenuhnya. Sekali lagi, jangan tanyakan lagi keinginan masyarakat Pringsewu untuk terus berkembang? Karena masyarakat Pringsewu bisa berkreasi dan menciptakan terobosan-terobosan untuk meningkatkan taraf perekonomiannya. 

Tinggal tunggu aksi dari pemerintah saja dalam memperbaiki infrastruktur yang turut memacu pertumbuhan ekonomi. Pringsewu memang ibarat perawan yang begitu menggelora menantikan sentuhan perbaikan disana-sini.

Dan pada akhirnya bagi anda yang tertarik untuk mengunjungi Bukit PJR sangat mudah sekali untuk mengunjunginya. Dari arah Tanjung Karang setelah melewati Tugu Bambu Pringsewu, anda tak perlu sampai melewati Jembatan Bulok (satu-satunya jembatan di Jalur Lintas Barat Sumatera yang melewati kali bulok yang membelah Kab. Pringsewu). 

Sebelum Jembatan Bulok, pilihlah jalan ke kiri sepanjang 2.5 km perjalanan (Jalan ke kanan adalah jalan menuju Kompleks Perkantoran Kab. Pringsewu). Setelah itu persiapkan fisik anda untuk mendaki. Bukit ini benar-benar masih perawan. Anda harus mempersiapkan nafas anda untuk mendakinya. Tak perlu khawatir anda kehausan. Penjual air minum banyak terdapat di kaki bukit. Dari atas bukit terbentang pemandangan sawah dan pemukiman di Kabupaten Pringsewu.

Indah Bukan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun