Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... -

Seseorang yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sebuah Kebanggaan

20 Desember 2012   17:00 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:17 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Duduk orangtua duduk ditepi masjid. Ada beberapa tungku terbuat dari tanah dan sebuah tongkat di dekatnya. Seorang pemuda yang sama-sama menunaikan salat berjamaah di masjid tersebut menghampirinya. Anak muda tersebut bertanya dari mana orangtua itu. Ia menjawab bahwa ia telah berputar-putar daerah tersebut. Anak muda tersebut mengatakan bahwa kenapa bapak tidak menggunakan sepeda saja agar tidak cape memikul barang dagangannya. Anak muda melanjutkan pertanyaanya sudah berapa tahun bapak melakukan ini. Dan dijawab sudah bertahun-tahun mas. Apa yang menjadikan Bapak bahagia dengan pekarjaan ini. Orangtua tersebut berkata bahagia mas karena bahagia itu ada disini sambil memegang dadanya. Anak saya mas yang pertama sebentar lagi wisuda dari UGM dan yang kedua dan terakhir masuk kedokteran UNS dengan bidik misi. Lihat itu mas yang keluar dari mobil, belum tentu ia bahagia seperti saya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun