Mohon tunggu...
Nurul Hidayat
Nurul Hidayat Mohon Tunggu... -

Seseorang yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

matematika akhirat

19 Oktober 2012   07:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:39 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Matematika termasuk dalam ilmu eksak. Ia berada disemua linik tingkat dan jurusan yang ada di sekolah. Dari sekolah tingkat bawah dan atas. Kemampuan matematika dikategorikan dalam kemampuan otak kiri. memang mantap, ilmu yang menjadi dasar dan pelayan ilmu yang lain.

Nampaknya kalau seperti ini matematika ilmu yang sangat penting. Semua orang harus mampu menguasainya walaupun standar tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bidang satu dengan yang lain tidak sama dalam pemakaian ilmu ini. Kenyataan banyak siswa yang merasa kesulitan dalam hal ini.

Operasi dasar matematika adalah penjumlahan, pengurangan, pembagian dan perkalian. Semua orang bisa dalam hal ini. Misalnya 10-1=9 dan 9 x 10 =90. Dalam bahasa sehari-hari seandainya Fatah punya telur sepuluh dikurangi satu telur maka Fatah hanya memiliki sembilan telur.

Sembilan telur inilah yang ada didalam benak pikiran kita yang satu telur itu sudah tidak dihitung lagi. Dalam hal ini kita hanya perhitungan logika saja. Logika yang saat ini hanya sampai yang bersifat kebendaan.

Seandainya satu telur tadi dikasihkan ke anak jalanan misalkan. Maka sebenarnya Fatah telah mempunyai 19 telur seandainya kebaikan itu diibaratkan telur. Karena kita tahu janji Allah bahwa satu kebaikan akan dilipatkan sepuluh kali. Apakah Anda tidak percaya? Kalau tidak percaya, Pernahkan berpikir siapa yang membuat organ tubuh kita yang membuat logika? Lantas kenapa tidak percaya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun