Mohon tunggu...
Engku picces jung
Engku picces jung Mohon Tunggu... -

Menulis adalah mengukir sejarah baru

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Maraknya Korupsi akibat Gagalnya Sistem Pengawasan

17 Januari 2014   17:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama KPK terus melambung terdengar karena efek dari keberhasilannya dalam upaya mengungkap tindak kejahatan korupsi di negeri ini. Patut kita bangga atas kinerja lembaga institusi Negara ini dalam upayanya memberantas penyakit meresahkan bangsa ini. Namun di sisi lain hendaknya kita harus bersedih karena apa yang diberitakan mengenai KPK adalah hasil dari meningkatnya kasus korupsi di tanah air ini. Itulah sisi menyedihkan dari keberhasilan KPK melakukan kinerjanya dalam sumbangsihnya terhadap perbaikan bangsa ini.

Maraknya kasus korupsi ini diakibatkan dari lemahnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh anggota legislatif sebagai perpanjangan tangan rakyat. Pengawasan ini dianggap lemah bahkan tidak berjalan dikarenakan banyak oknum-oknum di legislatif yang diduga ikut bermain dalam proyek-proyek yang padahal tujuannya untuk meningkatkan mutu bangsa dan bertindak seakan-akan tidak tahu akan kegiatan tersebut. Hal ini juga ditambah dengan perilaku oknum-oknum tersebut yang tidak mau mengembangkan pengetahuannya sehingga tertutup atau tidak dapat mencium “aroma” korupsi yang beredar. Jadi bisa dibilang dosa korupsi yang ditanggung oleh para pemimpin baik daerah maupun pusat juga harus ditanggung oleh legislatif.

Untuk dapat segera menekan bahkan mengentaskan problema pelik bangsa ini, masyarakat perlu hati-hati dalam memilih sosok-sosok di Pemilu 2014 nanti. Masyarakat disarankan agar lebih cerdas dan jeli dalam menentukan sosok siapa yang akan dia pilih dalam bilik suara april nanti dan bukan memilih sebagai golongan putih alias golput karena tidak akan memberikan perubahan atas semua ini. Tidaklah sulit untuk masyarakat memilih karena mereka dapat memilih orang-orang yang sudah duduk di kursi legislatif dan dianggap sukses manjalankan amanah dan apabila ada sosok baru, mereka dapat melihat latar belakang sosok tersebut dari sisi baik dan buruknya untuk dijadikan pedoman memilih. Singkatnya, kemajuan bangsa ini adalah tanggung jawab bersama, sehingga mereka yang berada di kursi legislatif butuh kekuatan besar dari masyarakat berupa dukungan.

Oleh karena itu, membenahi semua sistem yang berjalan bukan hanya dari legislatifnya saja tapi juga harus didukung oleh kekuatan eksekutif, yaitu Presiden. Menanggapi sosok Presiden apa yang dibutuhkan oleh Negara ini selanjutnya, pastinya akan kita jawab dengan sosok yang punya karakter kuat, yang dapat melihat masalah ini sebagai ancaman kemakmuran bangsa kedepannya dan akan berjuang ekstra untuk mengentaskan korupsi dari yang terbawah. Tentunya harus ada ketegasan dari sosok tersebut agar dapat menopang segala keputusannya mengenai penyelesaian masalah korupsi ini. jika tegas dalam memberikan sanksi hukuman terhadap para koruptor ini, diharapkan ada efek jera untuk berbuat hal demikian dan dengan sosok Presiden yang tegas itu dapat mengambil langkah tegas untuk memikiskan para koruptor yang tertangkap sebagai konsekuensi atas perbuatannya.

Mohon tunggu...

Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun