Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - 100 komentar, bisa yuk

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rasa Cinta yang Menggerakkan Perekonomian Warga

16 September 2024   09:15 Diperbarui: 16 September 2024   09:23 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 sumber gambar: unusia

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di setiap tahunnya menjadi momen istimewa bagi umat Islam tidak hanya di Indonesia, bahkan di seluruh dunia. Di balik nuansa spiritual dan syukur atas kelahiran Nabi Muhammad SAW, perayaan ini juga memiliki dampak yang signifikan terhadap denyut perekonomian masyarakat, khususnya di tingkat akar rumput.

Momen perayaan Maulid Nabi biasanya diisi dengan acara pengajian, shalawat, dan aneka macam lomba. Acara ini tidak hanya memupuk rasa cinta dan syukur atas kelahiran Rasulullah SAW, mempererat tali silaturahmi, menjalin kerjasama juga dapat meningkatkan perekonomian warga.

Dalam acara Maulid Nabi tersebut disajikan berbagai macam makanan, ini membuat toko-toko sembako dan warung-warung makanan akan meningkat omset pendapatannya. Jasa penyewaan panggung, tenda dan audio pun akan kebanjiran order. Tidak lupa toko-toko penjual kain, toko pakaian dan penjahit ikut merasakan ketiban order. Bahkan jasa cetak spanduk juga ikut merasakannya. 

Momen Maulid Nabi Muhammad SAW juga sering dimanfaatkan untuk berziarah ke makam-makam wali dan tokoh-tokoh penting. Bahkan di daerah-daerah tertentu, kaum Muslimin tidak hanya berziarah ke makam wali, tapi ke semua makam leluhur-leluhur mereka. Tidak heran jika pada bulan Mulud (Rabiul Awal) tempat-tempat pemakaman ramai dengan para pedagang serta penjual bunga yang memanfaatkan moment tradisi berziarah tersebut.

Jika Maulid Nabi bertepatan dengan weekend, seperti pada Maulid Nabi tahun ini. Maka akan dimanfaatkan oleh para perantau untuk pulang ke kampung halaman masing-masing. Hal ini tentunya membuat sejumlah PO Bus dan Travel kecipratan rezeki, tiket kereta api pun telah habis terjual, bahkan pihak PT Kereta Api Indonesia  harus menambah sejumlah kereta untuk mendukung kebutuhan masyarakat pada momen Maulid Nabi tahun ini.

Rasa cinta dan syukur atas lahirnya Rasulullah SAW dalam bentuk tradisi dan perayaan ternyata berdampak positif, tidak hanya menambah aspek spiritual kaum Muslimin, mempererat tali silaturahmi bahkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat. 

Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tidak bisa dilihat dari aspek hukumnya saja, namun ada banyak aspek positif yang bisa dirasakan langsung bagi kaum Muslimin dan masyarakat pada umumnya. Jika manfaatnya sangat besar dan meluas maka memperdebatkan masalah hukum hanya akan membuang energi saja.

Semoga tulisan ini bermanfaat.

Terima kasih

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun