Khodam disebut juga perewangan dalam bahasa jawa. Rewang adalah istilah jawa bagi orang-orang yang membantu ketika salah satu tetangganya ada yang mengadakan acara selamatan atau hajatan. Sehingga istilah ini digunakan juga untuk kata khodam yang disebut perewangan.
Apakah tiap orang punya khodam?
Tentu tidak, semua orang memang memiliki sosok pendamping, sebutannya bukan khodam, tapi qorin. Hobinya membisiki manusia untuk berbuat jahat, bisa cek di surat annas.
Khodam hanya dimiliki oleh orang-orang tertentu yang memang memanggilnya dan mau bekerja sama dengannya. Ada juga khodam yang diturunkan dari orang tuanya atau kakek atau leluhurnya, disebut dengan jin nasab.
Mengapa khodam/jin nasab bisa diturunkan?
Ketika tuannya meninggal dan belum sempat memutus perjanjian kerja sama dengan khodam saat ia masih hidup, maka khodam akan mencari tuan baru. Yang dituju biasanya salah satu anak atau keturunan tuannya.
Apa bedanya khodam dengan qorin?
Qorin mendampingi tiap orang untuk membisiki agar berbuat jahat, khodam hanya mendampingi tuannya saja yang ada perjanjian dengannya, atau mendampingi keturunan dari tuannya.
Khodam bisa dihilangkan dengan cara ruqyah syar'iyah atau beramal sholeh ikhlas karena Allah, qorin tidak bisa dihilangkan karena sudah menjadi ketetapan dari Allah.
Qorin hanya membisiki untuk berbuat jahat, sedangkan khodam bisa mengajak untuk melakukan dosa besar dan perbuatan syirik. Khodam juga bisa menyebabkan berbagai macam penyakit yang sulit disembuhkan oleh ilmu kedokteran bahkan sakitnya bisa bertahun-tahun tidak sembuh.
Khodam itu nyata dan bisa merenggut kebahagiaan dunia dan akhirat. Ketika seseorang sakit dan sakitnya tidak kunjung sembuh, maka itu berarti penderitaan buat dia. Penyakit akibat khodam sakitnya luar biasa, meskipun telah berobat berkali-kali keluar masuk rumah sakit, penyakit tersebut akan datang kembali dan terus berulang.Â