Teman saya tertawa ketika mendengar judul artikel ini.
Beberapa hari yang lalu teman saya bercerita, dia bilang bahwa sekarang ini di tiktok lagi rame tentang khodam, bahkan view nya bisa tembus jutaan.Â
Mendengar itu otak saya langsung berputar-putar mencari jawaban seputar khodam, karena saya pikir dia mau bertanya seputar masalah khodam.Â
Diluar dugaan, setelah ia cerita panjang lebar tentang khodam di tiktok, akhirnya dia beri saya tantangan, "coba deh bang bikin tulisan tentang khodam!".
Hup, saya terdiam beberapa saat.
Saya berpikir sejenak, lalu saya jawab: "oke, saya akan bikin artikel dengan judul: Jangankan Tentara Israel, Khodam pun Takluk Di Tangan Netizen Indonesia". Teman saya lalu tertawa terbahak-bahak, riang bukan kepalang.
Untuk kasus serangan netizen Indonesia ke akun-akun IDF (tentara Israel), saya acungi 2 jempol, bahkan 5 jempol deh kalau ada. Tapi untuk masalah khodam, wis to janganlah dibuat mainan. Khodam itu bahaya loh, merenggut kebahagiaan dunia-akhirat, tidak hanya bagi pemiliknya, bahkan se-keturunannya. Ga bohong saya, coba tanya Ustadz Faizar deh.
Khodam itu apa sih bang?
Mungkin saat ini, di tangan netizen definisi khodam telah berubah. Orang yang banyak tidur khodamnya "kasur kapuk", yang banyak ngomong (ember) "radio butut", yang banyak makan bisa jadi khodamnya "slepan padi" (mesin penggiling padi). Kreatif sekali kan netizen kita? Itulah anggapan mereka tentang khodam.
Padahal definisi sesungguhnya, khodam adalah sosok pendamping bahkan pembantu untuk kebutuhan-kebutuhan tertentu. Jika teman dekat disebut sahabat, maka khodam adalah sahabat sejati yang selalu mendampingi dan membantu pada saat dibutuhkan.