Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - 100 komentar, bisa yuk

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sungkeman, tradisi dan manfaatnya secara psikologis

29 Februari 2024   05:30 Diperbarui: 29 Februari 2024   05:38 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: bapelkessemarang.id

Seperti itu lah suasana sungkeman di hari lebaran, suasana yang spesial buat saya, apalagi baru pertama kali menyaksikan dan merasakannya.

Kedekatan anak dan orang tua secara fisik, apalagi dengan sentuhan di kepala, atau pundak, secara psikologi sangatlah bermanfaat. Selain meningkatkan hubungan batin orang tua dengan anak, sentuhan ketika sungkem akan membuat rasa nyaman dan menghilangkan kecemasan.

Manfaat lain dari tradisi sungkeman diantaranya: menumbuhkan rasa syukur, hormat kepada orang yang lebih tua, cinta kasih kepada sesama, rendah hati serta sederet manfaat lain baik secara psikologis maupun mental.

Sungkeman merupakan tradisi yang sangat baik yang telah diwariskan turun-temurun dari leluhur kita. Tidak hanya sebagai tradisi yang sarat dengan makna, sungkem juga sangat bermanfaat secara psikologis dan mental.

Di tengah derasnya arus informasi, dibarengi pesatnya kemajuan teknologi, sungkeman adalah tradisi yang tidak akan terganti. Bahkan ia bisa sebagai solusi, bagi buruknya perilaku generasi masa kini. Kenakalan remaja, bullying serta angka bunuh diri yang tinggi adalah contoh dari sekian banyak permasalahan remaja masa kini. Tradisi sungkeman diharapkan jadi solusi agar generasi kini dan nanti bisa lebih baik lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun