Seperti itu lah suasana sungkeman di hari lebaran, suasana yang spesial buat saya, apalagi baru pertama kali menyaksikan dan merasakannya.
Kedekatan anak dan orang tua secara fisik, apalagi dengan sentuhan di kepala, atau pundak, secara psikologi sangatlah bermanfaat. Selain meningkatkan hubungan batin orang tua dengan anak, sentuhan ketika sungkem akan membuat rasa nyaman dan menghilangkan kecemasan.
Manfaat lain dari tradisi sungkeman diantaranya: menumbuhkan rasa syukur, hormat kepada orang yang lebih tua, cinta kasih kepada sesama, rendah hati serta sederet manfaat lain baik secara psikologis maupun mental.
Sungkeman merupakan tradisi yang sangat baik yang telah diwariskan turun-temurun dari leluhur kita. Tidak hanya sebagai tradisi yang sarat dengan makna, sungkem juga sangat bermanfaat secara psikologis dan mental.
Di tengah derasnya arus informasi, dibarengi pesatnya kemajuan teknologi, sungkeman adalah tradisi yang tidak akan terganti. Bahkan ia bisa sebagai solusi, bagi buruknya perilaku generasi masa kini. Kenakalan remaja, bullying serta angka bunuh diri yang tinggi adalah contoh dari sekian banyak permasalahan remaja masa kini. Tradisi sungkeman diharapkan jadi solusi agar generasi kini dan nanti bisa lebih baik lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H