Mohon tunggu...
Engkos Kosasih
Engkos Kosasih Mohon Tunggu... Operator - Operator Forklift PT. Lion Superindo

Menulis tidak hanya bekerja untuk keabadian, menulis juga bekerja untuk perubahan.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ga Nyangka, Tulisanku Muat di Mojok.co

7 Februari 2024   08:12 Diperbarui: 7 Februari 2024   08:15 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelebihan manusia atas makhluk lain

Manusia adalah makhluk yang kompleks dan unik. Tuhan memberikan manusia kelebihan-kelebihan dari makhluk lain di muka bumi ini. Manusia dianugerahi oleh Tuhan akal pikiran juga perasaan. Selain itu, manusia juga mampu berkomunikasi, baik verbal maupun nonverbal. Bahkan kemampuan komunikasi manusia bisa melintasi zaman, melampaui peradaban, melewati masa demi masa, generasi ke generasi. 

Dengan berbekal akal pikiran, perasaan serta kemampuan merangkai kata lalu mengubahnya ke dalam bentuk tulisan manusia mampu berkomunikasi lintas zaman, lintas generasi. Kita bisa menikmati karya-karya yang ditulis pada masa kemerdekaan, masa penjajahan bahkan masa-masa yang lebih lama seperti zaman pertengahan dan zaman awal ketika manusia baru mengenal ilmu pengetahuan.

Tulisan Itu Abadi

Tidak berlebihan kiranya jika dikatakan bahwa tulisan itu abadi, seperti peribahasa latin yang berbunyi:  

"Verba volant, scripta manent"

Kata-kata lisan akan sirna, tulisan akan menetap.

Jika kita ingin mengarungi seperti apa kehidupan di awal 1900-an atau awal pergerakan menuju kemerdekaan Negeri kita Indonesia? Maka bacalah Tetralogi Pulau Buru-nya mas Pram, sapaan untuk Pramoedya Ananta Toer.

Atau ingin tahu kondisi batin RA Kartini, bacalah Habis Gelap Terbitlah Terang, buku yang berisi kumpulan surat-menyurat ia dengan kawan-kawannya di Belanda 

Ingin melihat lebih dekat kondisi rakyat priangan ketika zaman penjajahan? Maka bacalah Max Havelaar karya Eduard Douwes Dekker.

Atau ingin menyelami alam pikirannya Bung Karno? Bacalah karya-karyanya yang masih ada hingga saat ini.

Atau bahkan ingin tahu seperti apa cara berpikir radikalnya Imam Al Ghazali, bacalah Al Munqidz min Al Dlalal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun