Kembali, kunikmati senja yang menghampiri Makassar
Ditemani teh hangat di tangan kanan-ku
Di tangan kiri, ku genggam buku Manurung  yang ditulis oleh sastrawan lokal, Faisal Oddang
Ku bacakan sajak demi sajak penciptaan Manusia Sulawesi.
Hingga puisi ke-enam ku temukan kumpulan kata,
"Apakah kau menatap sepasang matanya sebelum cinta membuatmu buta dan bahkan tak mampu melihat dirimu Sendiri".
 "Senja Makassar memang Indah, tapi jangan sesekali jatuh Cinta"
Kalimat itu mungkin dibuat oleh orang-orang yang telah dibuat patah hati
Tapi bagaimana jika aku jatuh cinta atau telah terlanjur jatuh hati?
Apakah ada obat sebagai penawar?
Aku ingin menanyakan itu pada Ibu.