Corona Virus adalah Virus RNA dengan ukuran partikel 120 -- 160 nm. Corona Virus Disease (COVID-19) adalah sebuah nama baru yang diberikan oleh World Health Organization (WHO) bagi pasien dengan infeksi Virus Novel Corona 2019. Manifestasi klinis COVID-19 termasuk batuk, demam, dan sesak napas. Namun, gejala dapat bervariasi mulai dari adanya demam dan batuk kering hingga gejala non spesifik seperti sesak napas, konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, muntah, kelelahan, dan nyeri otot bahkan kematian. Cara penyebaran Virus ini adalah melalui udara dan droplet.Untuk mencegah penyebaran Virus Covid -- 19 maka pemerintah melakukan himbauan bagi masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, antara lain ;
- Mencuci Tangan
- Memakai masker
- Menjaga jarak
Selain melakukan hal-hal diatas,pemerintah juga melakukan  Pembatasan Sosial bagi masyarakat guna mengurangi mobilitas yang secara tidak langsung turut mempengaruhi kegiatan sosial- ekonomi kemasyarakatan. Tulisan ini bertujuan untuk "mengetahui dampak dari Covid-19 terhadap Operasional Badan Usaha Milik Desa Idavono Kampung Kimi, Distrik Teluk Kimi, Kabupaten Nabire, Papua.
Kabupaten Nabire adalah salah satu Kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Papua dengan luas Wilayah 12.075,000 Km2 Â yang terbagi menjadi 15 Distrik, 72 Kampung dan 9 Kelurahan (Website Kabupaten Nabire).
Berdasarkan tabel dapat diketahui bahwa salah satu Distrik yang ada di Kabupaten Nabire adalah Distrik Teluk Kimi. Distrik Teluk Kimi memiliki luas wilayah 239,15 Km2 Â yang terdiri dari 5 Kampung yaitu :
- Kimi
- Air Mandidih
- Lani
- Samabusa
- Waharia
Sebagai bagian dari Distrik Teluk Kimi, Kampung Kimi melakukan terobosan guna mengelola potensi yang dimiliki dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa yang diberi nama "Idavono" pada tanggal 28 Desember 2018 dengan Modal awal sebesar Rp 130.000.000 dari Swadaya Masyarakat. Dalam Pasal 3 PP No. 11 Tahun 2021 disebutkan bahwa tujuan pendirian Badan Usaha Milik Desa adalah :
- melakukan Kegiatan Usaha Ekonomi melalui pengelolaan usaha,serta pengembangan investasi dan produktivitas perekonomian dan potensi desa;
- melakukan kegiatan pelayanan umum melalui penyediaan barang dan/atau jasa serta pemenuhan kebutuhan umum masyarakat Desa dan mengelola lumbung pangan Desa;
- memperoleh keuntungan dan atau laba bersih bagi peningkatan pendapatan asli Desa, serta mengembangkan sebesar -besarnya manfaat atas sumber daya ekonomi masyarakat Desa;
- pemanfaatan Aset Desa guna menciptakan nilai tambah atas Aset Desa; dan
- Mengembangkan Ekosistem ekonomi digital di Desa.Â
 Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) ini bergerak dibidang Pariwisata. "Kami memilih unit usaha wisata, karena kami lihat di Nabire ini masih kurang tempat rekreasi" Bapak Thomas Marei (Direktur BUM Desa Idavono).
Unit Usaha Wisata yang ditawarkan BUM Desa Idavono yaitu : Usaha Goa Batu gantung. "Kami disini punya Goa dengan 7 tingkatan, dimana pada masa lampau biasa digunakan oleh orang tua untuk melakukan upacara adat, sehingga kami pikir untuk mengembangkan dan memperkenalkan Goa ini bagi masyarakat di Kabupaten Nabire" lanjut Thomas Marei (Direktur BUM Desa Idavono).
Pengembangan Potensi wisata juga mendapat dukungan dari pemerintah Kampung Kimi, "Kami sangat mendukung kegiatan yang dilakukan, karena selain baik untuk membuka lapangan kerja tapi juga dapat membantu berkembangnya ekonomi masyarakat kampung. Anak- anak muda ini, saya berangkatkan untuk studi langsung ke Yogyakarta" tutur Yulianus Samsanoi (Kepala Kampung Kimi).
Usaha ini ternyata tidak berjalan dengan baik karena adanya pandemi COVID -- 19. "Kami tidak bisa beroperasi karena Covid-19, kami juga menghormati himbauan pemerintah tentang pembatasan mobilitas sehingga usaha yang sudah kami planing akhirnya harus tutup. Padahal awalnya kami sudah merancang bisnis kami ini dengan baik, supaya bisa menghasilkan uang apalagi kami sudah bekerjasama dengan Bank Papua dalam pengelolaan tiket masuk dan lain-lain " tutur Thomas Marei (Direktur BUM Desa Idavono).
"Saya optimis untuk BUM Desa Idavono tetap dibangun kembali agar mereka dapat mengelola aset Kampung melalui Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam yang ada di Kampung Kimi agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan asli Kampung" tutur Thomas Marei (Direktur BUM Desa Idavono). Berdasarkan penuturan dari Kepala Kampung Kimi dan Direktur BUM Desa dapat ditarik kesimpulan bahwa Pandemi Covid -- 19 sangat mempengaruhi operasional BUM Desa Idavono Kampung Kimi,  sehingga diperlukan upaya fasilitasi baik dari Kementerian serta Dinas terkait bahkan pemerintah Kampung Kimi guna mempertahankan eksistensi  BUM Desa Idavono dalam mengelola potensi yang dimiliki oleh kampung Pasca pandemi COVID - 19.Â