Mohon tunggu...
Enggar Murdiasih
Enggar Murdiasih Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Ibu Rumah Tangga

penggemar fiksi, mencoba menuliskannya dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

[Pray for pak RW] Mendung di Desa Rangkat

1 Februari 2012   10:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:12 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1328092461864636236

Kukayuh biduk lapuk ku, susuri tepian Dayung yang somplah bagai tak bertenaga, lunglai Berpayung cendawan mendung, kelabu pekat Tirai tangis langit sempurnakan isakku, sembunyikan derai …… Gladiol runduk melayu, melati tak tegak putik memutihnya Kembang kembangpun merunduk, simpan isak dalam pelupuk Senyum tak lagi ada, tawa tlah menguar bersama canda Muram di wajah warga, kelu tak berkata kata …… Ayah terbaring lesu, pucat bagai kertas Bertemankan jarum dan selang bening,juga berwarna Berbantalkan sayang dan cinta bunda , duh, Tak sepatahpun terucap, betapa sedihnya ….. Bunda, kubisikkan namamu…. Bunda Yanti Mari rebahlah disini, di pelukan kami penduduk desa Kan kujaga semua semangat dan salam ayahnda Smoga segra sirna segala coba, duka dan airmata …… Bangunlah ayah, lihatlah Betapa kosongnya hati kami tanpa sapamu Betapa muramnya jiwa kami tanpa senyummu Betapa tak berwarnanya wajah kami tanpamu ……. Mari tangkupkan tangan, memohon padaNya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun