Mohon tunggu...
Enggar Murdiasih
Enggar Murdiasih Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Ibu Rumah Tangga

penggemar fiksi, mencoba menuliskannya dengan hati

Selanjutnya

Tutup

Catatan

[Desa Rangkat Kompasianival~FF Rangkat] Saat Pos Ronda Mengejawantah

17 November 2012   07:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:11 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sabtu siang sekitar jam 12, warga desa berkumpul di beranda Balai Desa. Pos Ronda sedang tercerabut dari pondasinya, hingga warga serentak berkerumun. "Ada apa....? apa yang terjadi?" suara suara bersahutan, tak jelas kepada siapa. Tak berapa lama mas Kades mengeluarkan monitor komputer super jumbo yang terhubung dengan kabel sangat panjang. Warga terdiam menunggu,Tanpa berkata apa apa, mas Hans berlalu ke ruang kerjanya. Dengan wajah penuh rasa ingin tahu, warga mendekat dan mengerumuni monitor itu. Ervyanti terlonjak kaget ketika terdengar suara suluk ki dalang Edi Siswoyo. "ooooonggg......surem surem dewata kingkiiiinnn.....ooooongggg....dok dok dok...." "Itu.....itu......" kang Inin menunjuk ke layar. [caption id="attachment_224050" align="aligncenter" width="300" caption="dok. El Fietry/desa rangkat"][/caption] "Iyaaa....iyaaa itu Aya....menari dengan luwesnya. Sementara ki dalang asyik dengan suluknya..." [caption id="attachment_224051" align="aligncenter" width="300" caption="dok. El Fietry/desa rangkat"]

13531417141356547600
13531417141356547600
[/caption] Semua terdiam, takjub menyaksikan mini drama yang dipentaskan di acara Kompasianival. [caption id="attachment_224053" align="aligncenter" width="300" caption="dok. El Fietry/desa rangkat"]
1353140115827237810
1353140115827237810
[/caption] "Jeng Jingga pandai yaa.......puisinya mampu menyihir penonton yang hadir. Juga kita kita, yang tak bisa ikut berkumpul di sana......" jeng Yety berkata sedih, sambil menyusut air matanya. Dorma tersenyum dan menepuk pundak jeng Yety. "tenang bund....kita berikan doa agar Pos Ronda kita mendapat penghargaan...." Sekitar 15 menit para duta warga Desa Rangkat menunjukkan kebolehan mereka, dan tepuk tangan membahana mengiringi mereka kembali ke balik panggung. Tanpa dikomando, segenap warga ikut bertepuk tangan, seakan sedang berada di Gandaria City. Sorak sorainya bahkan mengalahkan yang berkumpul di Jakarta sana.

===%%%%%===

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun